Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Kamis, mengatakan, seorang pemimpin Taliban tewas dalam serangan udara dan operasi darat di Afganistan utara, bersama tujuh anggotanya.
Pasukan yang dipimpin Amerika Serikat di Afganistan, menyebut Maulawi Jawadullah, pemimpin Taliban dari distrik Yangi Qala di Provinsi Takhar, sebagai tokoh yang tewas itu. Dia diduga dicari dalam kaitan dengan kematian sedikitnya 10 polisi Afganistan dalam serangan di provinsi tetangganya, Kunduz.
NATO mengatakan, Jawadullah bertanggung jawab langsung atas penculikan dan penyanderaan para petugas keamanan Afganistan, dan melakukan pemboman dan penyerangan-penyerangan. NATO mengatakan, serangan udara itu, yang ditargetkan pada Jawadullah dan kelompok gerilyawan, telas menewaskan lima pemberontak. Pihak militer mengatakan, pasukan darat Afganistan dan koalisi kemudian menewaskan tiga gerilyawan dalam persembunyian mereka setelah mereka diancam oleh pasukan keamanan.
NATO mengumumkan secara terpisah, bahwa Mullah Ismail, gubernur bayangan Taliban di Provinsi Badghis di barat laut dan Abdul Hakim, pemimpin senior Taliban di provinsi yang sama, juga tewas dalam operasi Rabu.
Pihak militer mengatakan, Ismail telah mengusai kontrol operasional para pejuang dan pelaku bom bunuh diri, serta memerintahkan serangan-serangan bom dan serbuan-serbuan terhadap pasukan koalisi. Para pejabat Afganistan juga telah mengkonfirmasikan kematian pemimpin Taliban itu, Rabu.
NATO mengatakan, lima pemimpin Taliban telah tewas dan seorang lainnya ditangkap di Provinsi Badghis dan Faryab dalam 10 hari terakhir. Kolonel angkatan darat AS, Rafael Torres, menyebutkan pembunuhan itu sebagai "pukulan keras" bagi operasi Taliban di Afganistan barat laut. Dia juga mengatakan, tewasnya mereka "akan mengurangi secara signifikan pengaruh Taliban di seluruh wilayah itu."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar