Tak cuma itu, sebagaimana informasi pada Rabu (6/10/2010), The Snail juga unggul lantaran bentuknya yang ergonomis. The Snail dapat langsung ditempelkan pada panci, wajan, maupun gelas untuk memanaskan isi wadah tersebut.
Kompetisi sebagaimana disebutkan di atas sejatinya menantang anak-anak muda menciptakan sebuah inovasi baru dalam peralatan rumah tangga sesuai dengan gaya hidup masa depan yang praktis pada ruang tempat tinggal yang semakin terbatas, namun tetap mengusung teknologi-teknologi canggih dan ramah lingkungan.
Alwin akhirnya memboyong hadiah uang sebesar 5.000 poundsterling atau sekitar Rp 7,2 miliar berikut program magang enam bulan di pusat desain global Electrolux.
Posisi kedua diraih oleh Yuriy Dmitriev dari Rusia yang menciptakan Lemari Es Bio Robot. Karya Dmitriev ini juga mendapatkan penghargaan People’s Choice Award. Dapur Element Modular yang diciptakan oleh Matthew Gilbride, Mahasiswa North Carolina State University, Amerika Serikat, meraih juara di posisi ketiga.
“Tahun ini, lebih dari 1300 ide yang terkumpul lebih dari 50 negara, termasuk dari Indonesia. Sayang, tahun ini peserta dari Indonesia belum beruntung,” kata General Manager Electrolux Indonesia Haryono Simon mengenai ajang tersebut.
Electrolux Desain Lab, dimulai pada 2003. Final kompetisi ini selalu diadakan di kota yang berbeda dengan tema yang berbeda juga setiap tahunnya. Berturut-turut, pergelaran sebelumnya dilaksanakan di London pada 2009, Zurich (2008), Paris (2007), Barcelona (2006), Stockholm (2005), New York (2004), dan Budhapest (2003).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar