Kamis, 07 Oktober 2010

NEGARA LEMAH JADI SASARAN INDONESIA

News publik :

Kamis, 7 Oktober 2010 | 20:57 WIB

Menko Perekonomian Hatta Rajasa hadir dalam pertemuan ekonomi Konfrenesi OKI di Istanbul, Turki
Indonesia akan memanfaatkan negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam atau OKI yang tergolong dalam kelompok negara ekonomi lemah. Negara tersebut dapat dijadikan pasar baru bagi industri manufaktur Indonesia yang saat ini tergolong unggul dibandingkan negara anggota OKI lainnya.

"Indonesia digolongkan sebagai salah satu dari 10 negara anggota OKI yang memiliki kemampuan ekonomi melebihi rata-rata negara OKI lainnya sehingga ada dalam satu kelompok dengan Turki, Iran, atau Malaysia. Ini yang akan kita manfaatkan secara maksimal," ungkap Menteri Koordionator Perekonomian Hatta Rajasa di sela-sela pertemuan tingkat menteri Komite Tetap Kerjasama Ekonomi dan Komersial OKI (COMCEC) ke-26.

Menurut Hatta, kekuatan Indonesia ada pada produk manufaktur dan makanan. Kedua komoditas itu benar-benar diperlukan oleh negara-negara anggota OKI yang berpenghasilan rendah. "Oleh karena itu, Indonesia perlu mengembangkan produk makanan dan manufaktur yang murah karena daya beli negara-negara itu memang rendah," kata Hatta seperti dilaporkan wartawan Kompas Orin Basuki dari Istanbul, Turki, Kamis (7/10/2010).

Negara yang dapat dijadikan sasaran ekspor Indonesia sebagian besar ada di kawasan Afrika dan Asia Tengah. Asia Tengah dilanda peperangan dan kerap mendapatkan bencana alam sehingga tidak mampu mengembangkan perekonomiannya, begitu juga dengan negara-negara OKI di Afrika.

"Jasa konstruksi kita termasuk yang unggul di OKI. Oleh karena itu, kami tawarkan kepada negara-negara korban perang untuk mulai pembangunan infrastruktur. Kami tidak khawatir dengan pembayarannya sebab saat ini ada mekanisme pembiayaan IDB (Bank Pembangunan Islam) yang sengaja disediakan bagi negara-negara yang memiliki kelemahan ekonomi untuk membangun infrastruktur mereka," ujar Hatta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar