OSH,
OSH, KOMPAS.com — Kirgistan akan memulai pemilu demokratis pertamanya, Minggu (10/10/2010), sejak tumbangnya rezim Presiden Kurmanbek Bakiyev.
Masyarakat Kirgistan berharap pemilihan parlemen ini bisa berjalan dengan demokratis pascakekerasan berdarah yang melanda negeri di Asia Tengah ini.
Tempat-tempat pemungutan suara akan ditutup pada pukul 20.00 waktu setempat dan hasil awal diperkirakan baru bisa diketahui Senin.
Di bawah pemimpin sementara Kirgistan, Presiden Roza Otunbayeva menjamin pemilu ini akan adil, terbuka, dan demokratis.
Negara Kirgistan merupakan negara Asia Tengah yang paling dekat dengan Afganistan.
Bagi AS, wilayah Kirgistan sangat strategis untuk menempatkan pangkalan udaranya.
Namun, pihak Pemerintah Rusia keberatan dengan keberadaan pangkalan udara AS tersebut.
Kirgistan akan memulai pemilu demokratis pertamanya, Minggu (10/10/2010), sejak tumbangnya rezim Presiden Kurmanbek Bakiyev.
Masyarakat Kirgistan berharap pemilihan parlemen ini bisa berjalan dengan demokratis pascakekerasan berdarah yang melanda negeri di Asia Tengah ini.
Tempat-tempat pemungutan suara akan ditutup pada pukul 20.00 waktu setempat dan hasil awal diperkirakan baru bisa diketahui Senin.
Di bawah pemimpin sementara Kirgistan, Presiden Roza Otunbayeva menjamin pemilu ini akan adil, terbuka, dan demokratis.
Negara Kirgistan merupakan negara Asia Tengah yang paling dekat dengan Afganistan.
Bagi AS, wilayah Kirgistan sangat strategis untuk menempatkan pangkalan udaranya.
Namun, pihak Pemerintah Rusia keberatan dengan keberadaan pangkalan udara AS tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar