Minggu, 10 Oktober 2010

GARA-GARA NELAYAN HARGA DIRI TERUSIK

News publik :

Konflik Vietnam-China

ilustrasi

HANOI,- Ribuan tentara melewati makam presiden pendiri Vietnam Ho Chi Minh, Minggu (10/10/2010) dalam parade militer terbesar negara itu dalam beberapa tahun belakangan ini.

Ini bagian dari upacara perayaan 1.000 tahun Hanoi. "Parade kebanggaan nasional untuk mengirim pesan halus kepada China tetangga Vietnam sementara kedua negara terlibat sengketa menyangkut wilayah di Laut China Selatan," kata seorang pengamat.

Menurut para pejabat parade tersebut diikuti sekitar 40.000 orang. "Banyak darah mengalir untuk menjadikan Hanoi seperti yang kita lihat sekarang," kata Presiden Nguyen Ninh Triet.

"Rakyat Vietnam cinta perdamaian tetapi kita tidak akan tunduk pada kekuatan yang kejam dan aksi kekerasan," katanya.

Para pemimpin Partai Komunis melambaikan tangan mereka dari tempat yang tinggi di makam Ho Chi Minh ketika pasukan dan polisi bergerak melewati mereka.

Para pasukan, termasuk pasukan khusus dengan menyandang senjata lengkap, termasuk wanita milisi etnik minoritas. Namun, tidak terlihat senjata berat dipamerkan.

Tetapi parade itu mengirim satu pesan, "Vietnam bukanlah satu tempat yang anda ingin serang," kata Carl Thayer, seorang pakar Vietnam di Universitas New South Wales di Australia.

Banyak senjata militer Vietnam telah kuno tetapi negara itu sedang berusaha memperkuat pasukannya karena sengketa kedaulatan dengan China.

Pada Desember, Vietnam dan Rusia menandatangan satu perjanjian senjata yang kabarnya melibatkan pembelian enam kapal selam.

Perjanjian disepakati itu setelah pada Juli Rusia mengummkan negara itu akan menjual 20 pesawat tempur Sukhoi SU-30MK2 kepada Vietnam.

Hanoi pekan lalu menuntut pembebasan sebuah kapal dan awaknya yang ditahan China ketika sedang menangkap ikan di kepulauan Paracel.

Kedua negara itu saling mengklaim kedaulatan atas Paracel dan Spratly , dua kepulauan yang kaya sumber alam di Laut China Selatan.

Kendatipun sengketa itu, kehadiran militer China yang meningkat di Laut China Selatan menimbulkan kecemasan tidak hanya di Vietnam tetapi juga negara-negara tetangga serta Amerika Serikat.

"Parade itu menunjukkan kekuatan militer kami. Saya merasa sangat bangga," kata Nguyen Thi Binh.

Vietnam memiliki satu tradisi militer yang membanggakan dimulai lebih dari 1000 tahun lalu dengan mengalahkan penjajah China.

Dan yang lebih baru pasukan negara itu mengalahkan kolonialis Prancis tahun 1954 dan kemudian memukul pasukan AS untuk menyatukan kembali negara itu tahun 1975. "Militer sangat populer. Mereka adalah tentara rakyat," kata Thayer.

Raja Ly Thai T memindahkan ibu kota Vietnam ke Hanoi tahun 1010 dan menyebutnya Thang Long, yang melambangkan keinginan mereka bagi kemerdekaan setelah seribu tahun dikuasai China.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar