
Hasil  tersebut membawa Sandy ke final untuk bertemu petenis China, Zi Yang,  yang pada semifinal mengalahkan petenis kualifikasi dari Indonesia,  Grace Sari Isydora, 3-6, 6-3, 6-3. Dia juga buka peluang meraih gelar  kedua dalam kurun waktu dua pekan.
Dalam pertandingan tersebut  Grace, yang tampil pada semifinal keduanya dalam dua pekan berurutan,  sempat mendapat perawatan dokter pada set ketiga karena tangan kanannya  sakit.
Pada seri pertama turnamen yang sama minggu lalu, saat Sandy tampil sebagai juara, Grace juga lolos sampai babak semifinal.
Sandy  sempat tertinggal 0-3 pada set awal, namun petenis peringkat 587 dunia  itu mampu mengejar ketertinggalannya dan mengunci petenis Korea Selatan  Hong Seung-Yeon (peringkat 943) pada kedudukan 6-3.
"Pada awal  set pertama itu saya mencoba berinisiatif menyerang, tetapi malah banyak  mati sendiri. Bola-bola lawan serba tanggung dan ini menyulitkan saya,"  kata Sandy.
"Setelah itu saya ubah strategi mencoba menunggu  lawan menyerang dulu baru kemudian saya serang balik. Ternyata ketika  Hong menyerang dia malah membuat banyak kesalahan sendiri. Sementara  saya sudah mulai menemukan permainan saya dan mulai menemukan cara  meredamnya," tambahnya.
Pada set kedua, Sandy langsung melakukan  break dan memimpin 1-0, namun setelah itu Sandy seperti bermain kurang  fokus dan banyak mati sendiri Hong melakukan break back di game kedua  sehingga kedudukan imbang 1-1.
Sandy mendapat kesempatan kembali  mematahkan servis Hong pada game kelima ketika pukulan forehand menyusur  garisnya menghasilkan poin. Hong kehilangan servisnya saat pemain  Korsel itu melakukan kesalahan ganda.
Akan tetapi pada game  keenam Sandy kehilangan konsentrasi. Petenis Indonesia itu melakukan dua  kali kesalahan ganda dan satu forehand-nya jatuh di belakang lapangan  Hong, akibatnya ia kehilangan servis, dan kedudukan imbang 3-3.
Setelah  kedudukan imbang, Sandy terlihat mencoba tampil lebih tenang pada game  ketujuh. Dia terus menekan Hong dengan menempatkan bola pada sisi  backhand petenis Korsel tersebut, yang memang tak terlalu bagus.
Game  tersebut akhirnya menjadi menjadi milik Sandy ketika satu pukulan  forehand keras Hong jatuh di belakang lapangan permainan Sandy.
Keberhasilan  Sandy mematahkan servis Hong pada game ketujuh tersebut membuat petenis  Indonesia itu semakin percaya diri dan tidak memberikan peluang bagi  Hong mengembangkan permainannya sebelum menyelesaikan pertandingan  dengan kemenangan 6-3.
Usai pertandingan Hong mengaku kesulitan  mengantisipasi bola-bola Sandy yang tinggi (moon ball), namun ia mengaku  tidak terlalu kecewa dengan hasil yang dicapainya pada turnamen  tersebut.
"Saya pikir lolos sampai babak semifinal masih merupakan hasil yang bagus buat saya," kata Hong.
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar