Kamis, 07 Oktober 2010

NEGARA SIPRUS MASIH MENJADI INCARAN WARGA RUSIA

News publik :


Obyek wisata pantai di Siprus.

Sekolah, bank, toko, dan surat kabar Rusia yang banyak di Siprus menunjukkan fakta bahwa warga Rusia -- komunitas asing terbesar kedua di pulau resor itu -- makin tertarik menjadikan Siprus tempat tinggal dan berinvestasi yang nyaman.

Hubungan antara dua negara itu akan semakin erat dengan kunjungan Presiden Rusia Dimitri Medvedev ke Siprus, Kamis (7/10/2010), lawatan pertama kepala negara Rusia, yang akan menandatangani 15 perjanjian bilateral kedua negara.

Sektor yang paling menari saat ini seperti perbankan, energi, jasa keuangan, dan properti, "Rusia merupakan negara yang sangat penting bagi perekonomian Siprus," kata Phidias Pilides, ketua Badan Promosi Investasi Siprus.

Angka resmi menunjukkan investasi Rusia di Siprus selama lima tahun terakhir berjumlah 52,18 miliar dollar AS (37,54 miliar euro) sementara investasi Rusia di Siprus mencapai 15,96 miliar dollar AS (12,37 miliar euro). "Persamaan budaya dan hubungan politik antara Moskwa dan Nikosia, sistem fiskal dan besaran pajak yang sangat rendah di Siprus menarik investor berbondong-bondong datang ke Siprus. Mereka mendirikan perusahaan minyak lepas pantai dan memasukkan uang mereka ke Rusia lewat Siprus," kata ekonom Simeon Matsi.

Sejak Siprus bergabung dengan Uni Eropa pada 2004, Siprus bukanlah surga pajak bagi beberapa negara pecahan Uni Soviet.

Persetujuan pajak adalah salah satu perjanjian kunci yang akan ditandatangai saat kunjungan Medvedev. Namun Matsi mengatakan perubahan tidak akan mengurangi keinginan investor Rusia.

"Siprus harus meningkatkan pajaknya. Tapi hanya sebesar 10 persen...Ini masih sangat menarik, dan bagi Rusia hal tersebut berguna dengan memiliki hubungan dengan negara anggota Uni Eropa," katanya, dan memperkirakan bahwa 20 persen dari uang yang didepositokan di bank sentral berasal dari warga Rusia.

Mantan pejabat bank Siprus yang meminta namanya dirahasiakan mengatakan rezim pajak yang longgar telah memungkinkan warga Rusia menggunakan negara pulau itu sebagai pusat penghindaran pajak. "Tapi implementasi regulasi Eropa yang ketat membantu untuk memperjelas situasi, guna mengetahui siapa yang berada di balik uang yang didepositokan tersebut, bahkan walau beberapa bank bertindak lebih longgar dibanding bank lain," katanya.

Saat ini kesempatan ekonomi, lokasi geografis, serta kualitas hidup yang menarik terus mendorong warga Rusia untuk tinggal di pulau Mediterania ini dan berinvestasi dalam jumlah besar pada sektor perumahan. "Saat ini, 40 persen pembeli di sektor properti berasal dari Rusia, 40 persen warga Siprus, dan 20 persen warga Inggris," kata agen perumahan Peter Christofi dari Antonis Loizou and Associates.

"Warga Rusia tidak hanya membeli rumah. Mereka membeli tujuan. Siprus adalah anggota EU, dengan itu ia aman. Siprus adalah negara beragama Ortodoks, dan secara ekonomi stabil, serta punya pelayanan penerbangan yang baik," kata Michaelides Panayiotis, pengembang perumahan Aristo.

Warga Rusia juga adalah sumber yang menguntungkan untuk mendapat pemasukan dari industri pariwisata Siprus, juga menjadi pasar kedua terbesar setelah Inggris, dan diperkirakan memiliki potensi pertumbuhan yang pesat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar