
Sekolah, bank, toko, dan surat kabar Rusia yang banyak di Siprus  menunjukkan fakta bahwa warga Rusia -- komunitas asing terbesar kedua di  pulau resor itu -- makin tertarik menjadikan Siprus tempat tinggal dan   berinvestasi yang nyaman.
   
Hubungan antara dua negara itu  akan semakin erat dengan kunjungan Presiden Rusia Dimitri Medvedev ke  Siprus, Kamis (7/10/2010), lawatan pertama kepala negara Rusia, yang  akan menandatangani 15 perjanjian bilateral kedua negara.
   
Sektor  yang paling menari saat ini seperti perbankan, energi, jasa keuangan,  dan properti, "Rusia merupakan negara yang sangat penting bagi  perekonomian Siprus," kata Phidias Pilides, ketua Badan Promosi  Investasi Siprus.
   
Angka resmi menunjukkan investasi Rusia di  Siprus selama lima tahun terakhir berjumlah 52,18 miliar dollar AS  (37,54 miliar euro) sementara investasi Rusia di Siprus mencapai 15,96  miliar dollar AS (12,37 miliar euro). "Persamaan budaya dan hubungan  politik antara Moskwa dan Nikosia, sistem fiskal dan besaran pajak yang  sangat rendah di Siprus menarik investor berbondong-bondong datang ke  Siprus. Mereka mendirikan perusahaan minyak lepas pantai dan memasukkan  uang mereka ke Rusia lewat Siprus," kata ekonom Simeon Matsi.
   
Sejak Siprus bergabung dengan Uni Eropa pada 2004, Siprus bukanlah surga pajak bagi beberapa negara pecahan Uni Soviet.
   
Persetujuan  pajak adalah salah satu perjanjian kunci yang akan ditandatangai saat  kunjungan Medvedev. Namun Matsi mengatakan perubahan tidak akan  mengurangi keinginan investor Rusia.
   
"Siprus harus  meningkatkan pajaknya. Tapi hanya sebesar 10 persen...Ini masih sangat  menarik, dan bagi Rusia hal tersebut berguna dengan memiliki hubungan  dengan negara anggota Uni Eropa," katanya, dan memperkirakan bahwa 20  persen dari uang yang didepositokan di bank sentral berasal dari warga  Rusia.
   
Mantan pejabat bank Siprus yang meminta namanya  dirahasiakan mengatakan rezim pajak yang longgar telah memungkinkan  warga Rusia menggunakan negara pulau itu sebagai pusat penghindaran  pajak. "Tapi implementasi regulasi Eropa yang ketat membantu untuk  memperjelas situasi, guna mengetahui siapa yang berada di balik uang  yang didepositokan tersebut, bahkan walau beberapa bank bertindak lebih  longgar dibanding bank lain," katanya.
   
Saat ini kesempatan  ekonomi, lokasi geografis, serta kualitas hidup yang menarik terus  mendorong warga Rusia untuk tinggal di pulau Mediterania ini dan  berinvestasi dalam jumlah besar pada sektor perumahan. "Saat ini, 40  persen pembeli di sektor properti berasal dari Rusia, 40 persen warga  Siprus, dan 20 persen warga Inggris," kata agen perumahan Peter  Christofi dari Antonis Loizou and Associates.
  
"Warga Rusia  tidak hanya membeli rumah. Mereka membeli tujuan. Siprus adalah anggota  EU, dengan itu ia aman. Siprus adalah negara beragama Ortodoks, dan  secara ekonomi stabil, serta punya pelayanan penerbangan yang baik,"  kata Michaelides Panayiotis, pengembang perumahan Aristo.
   
Warga  Rusia juga adalah sumber yang menguntungkan untuk mendapat pemasukan  dari industri pariwisata Siprus, juga menjadi pasar kedua terbesar  setelah Inggris, dan diperkirakan memiliki potensi pertumbuhan yang  pesat.
 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar