Tanjung Jabung Timur
Buaya Pemangsa Samad Dibunuh
Rabu, 28 April 2010 | 11:20 W
Warga Desa Nibung Putih, Kecamatan Sabak Barat, Kabupaten Tanjab Timur membunuh seekor buaya setelah sang predator menyeret Samad (24) warga setempat yang sedang mandi di tepi sungai. Buaya yang kerapkali meresahkan warga itu akhirnya dibunuh memakai tombak.
Keterangan yang dikumpulkan Tribun dari berbagai sumber menyebutkan, Samad menderita luka di kaki dan paha. Korban bisa melepaskan diri maut setelah terjadi pergumulan hebat dengan buaya selama lima menit di Sungai Batanghari, Senin (19/4) lalu. Akibat gigitan buaya, Samad berjalan harus menggunakan tongkat.
Pertarungan Sama dengan buaya rupanya bikin heboh warga Desa Nibung Putih. Mendengar hal itu, sejumlah warga beramai-ramai melakukan perburuan terhadap buaya yang nyaris membinasakan Samad, hingga ke hulu sungai.
Perburuah selama tiga membuahkan hasil. Tiga orang warga Desa Nibung, memergoki sang predator sedang berjemur di pinggir sungai. Tanpa membuang kesempatan baik itu, warga langsung menombak buaya tersebut yang tepat mengenai kepala dan lehernya.
Oleh warga buaya diikat ke pohon di pinggir sungai. Bangkai buaya dengan panjang sekitar empat meter dengan berat 350 kilogram itu dibiarkan warga berada di hutan bakau. Lalat mengerubunginya dan menimbulkan bau tidak sedap.
Plt Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi Didy Wurjanto kepada Tribun Selasa (27/4) belum mendapat laporan tentang adanya buaya yang dibunuh warga. Dia ingin memastikan dulu, apakah buaya sinyulong atau buaya katak.
"Kalau buaya sinyulong memang dilindung, atau undang-undang yang mengaturnya. Tapi biasanya, buaya sinyulong tidak menyerang orang. Yang dikenal agresif menyerang orang hingga binasa itu adalah buaya katak," tutur Didy.
Meskipun demikian, ujar Didy, dia akan mencari tahu dahulu seperti apa kejadiannya dan jenis buayanya. Dikatakan, buaya katak sebetulnya tidak dilindungi, namun apapun namanya ya tidak boleh dihabisi begitu saja. "Akan saya cek dululah ya. Seharusnya masyarakat pun lebih waspada, karena untuk wilayah Tanjab Timur memang habitatnya buaya sinyulong," ucapnya.
Didy juga masih meragukan kalau yang menyerang Samad adalah jenis buaya katak, alasannya jika buaya katak yang menyerangm biasanya korbannya tidak akan bisa selamat. "Buaya katak dikenal agresif dan buas. Kalau sudah menyerang orang, janrang yang bisa selamat. Saya sanksi, jangan-jangan buaya sinyulong yangt dibunuh," ungkapnya sembari menambahkan buaya sinyulong makanannya ikan. (jun)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar