Pimred Majalah Tempo Tuding Polri Salah Alamat
Tribunnews.com - Rabu, 30 Juni 2010 22:27 WIB
Share Cetak PDF Print Berita Ini + –
Baca-Majalah-Tempo-1.jpg
Tribunnews.com/bian harnansa
Seorang sedang membaca Majalah Tempo edisi, 18/39, Senin (28/6/2010).
"Saya rasa salah alamat. Kita sama sekali tidak ada motif untuk menghina dalam cover (sampul) itu
Wahyu Muryadi
Related News
* Polri: Itu Cuma Strategi Pemasaran
* Pengecer Dilarang Kirim Majalah Tempo ke Mabes Polri
* Polri Akui PPATK Laporkan 20 Rekening Polisi Mencurigakan
* Polri Resmi Pidanakan Tempo
* Mabes Polri Belum Tahu Polisi Borong Ludes Majalah…
* Polri Akan Selidiki Pemborong Majalah Tempo
Laporan wartawan Tribunnews.com, Vanroy Pakpahan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan Redaksi (Pimred) Majalah Tempo, Wahyu Muryadi mengaku belum mendapat informasi Polri telah memidanakan PT Tempo Inti Media Tbk atas dugaan penghinaan institusi Polri dengan pemuatan sampul Majalah Tempo edisi "Rekening Gendut Perwira Polisi" Senin lalu.
Namun demikian, menurut Wahyu, langkah hukum yang diambil Polri terkait pemuatan sampul Majalah Tempo tersebut salah alamat.
"Saya rasa salah alamat. Kita sama sekali tidak ada motif untuk menghina dalam cover (sampul) itu. (Tidak berniat) menyamakan polisi dengan babi. Jadi kalau itu dipikir dengan kepala dingin, sebenarnya kita tidak akan menerbitkan yang salah. Itu kan karikatur,
karikatur yang sifatnya berdasarkan rekening yang banyak, yang menggambarkan itu kan celengan. Dan celeng itu kan babi. Supaya tahu historisnya," jelasnya saat dihubungi, Rabu (30/6/2010).
Lebih jauh, Wahyu mengatakan, seharusnya Polri menggunakan mekanisme keberatan pers dalam permasalahan ini.
"Sesuai dengan UU Pers dong. Harusnya lewat mekanisme pers, nanti kan bisa disediakan mediator," tuturnya. Wahyu mengaku Tempo siap menghadapi proses hukum itu. "Kami juga menjujung tinggi yang namanya proses hukum itu," terangnya.
Kenapa tidak dipilih celengan ikan, dan lain-lain?"Ya, terserah, itu kan tafsir. Itu kan susah, bisa berdebat satu hari. Jadi, kami tidak ada itikad buruk untuk menjelek-jelekkan, apalagi menyamakan polisi dengan babi."
"Jadi, memang sejumlah perwira memang memiliki rekening yang mencurigakan, di luar kewajaran, jadi masyarakat harus tahu kan," ucapnya.
Saat ditanya apakah data Tempo tersebut berasal dari PPATK?Wahyu enggan menjawabnya. "Saya tidak bilang itu, kita kan punya cara untuk investigasi, dan dalam mekanisme pers, saya punya hak tolak untuk tidak mengungkapkan sumber itu," pungkasnya. (Tribunnews.com/roy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar