Sabtu, 20 November 2010

SUMIATI DI SIKSA NTB STOP PENGIRIMAN TKW


News publik :
Buntut penyiksaan terhadap Sumiati, Gubernur Nusa Tenggara Barat, Muhammad Zainul Majdi menegaskan, pihaknya menghentikan pengiriman tenaga kerja wanita (TKW) ke Timur Tengah.

Dia menilai negara belum mampu secara optimal memberikan perlindungan kepada warga yang mencari nafkah di luar negeri.

"Saya sudah menyampaikan kepada Kepala BNP2 TKI untuk menghentikan secara bertahap pengiriman TKW untuk pembantu rumah tangga ke Timur Tengah,"kata Zainul Majdi kepada wartawan usai melaksanakan Shalat Iedul Adha di Mataram Rabu 17 November 2010.

Menurut Zainul Majdi penghentian pengiriman Tenaga Kerja Wanita itu cukup beralasan terutama karena tidak ada regulasi yang melindungi TKI di Timur Tengah. Kata dia, pengiriman TKI hendaknya dilakukan ke negara-negara yang memiliki peraturan perlindungan yang bisa menjamin keselamatan warga Indonesia.

Pemerintah NTB hingga saat ini terus memonitor perkembangan kasus penganiayaan terhadap Sumiati (23) warga Dompu NTB. Gubernur NTB juga memerintahkan Sekertaris Daerah NTB, Muhammad Nur untuk membantu keluarga Sumiati yang kini dalam kondisi syok terkait peristiwa penganiayaan tersebut.

Lebih lanjut Zainul berharap agar pemerintah Pusat punya keberanian untuk menghentikan pengiriman tenaga kerja ke tempat-tempat yang belum ada perlindungan terutama ke Timur Tengah.

"Buat apa dapat uang atau devisa segala macam tapi martabat manusia negara kita tidak terlindungi. Jadi kalau mengirim pembantu rumah tangga jangan ke Timur Tengah,"ujarnya.

Seperti diketahui berita penganiayaan sadis yang dialami Sumiati binti Salan Mustapa mengagetkan keluarganya di Dusun Jala, Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.Kedua orang tuanya sock apalagi mendengar kabar anak mereka mengalami luka serius.

Sumiarti yang merupakan anak kedua dari lima bersaudara keluarga.
empat bulan lalu ia mulai bekerja di Arab Saudi. Ini pekerjaannya pertama di negeri kaya minyak itu. Dia berangkat melalui PT.
Rajanapala Putri. Kasus penyiksaan Sumiarti terkuak saat 8 November lalu dia dirawat di RS King Fahd dalam kondisi yang sangat mengenaskan.

Selain bibir atasnya yang hilang, tubuh perempuan malang ini mengalami luka bakar di beberapa titik. Kedua kakinya nyaris lumpuh, kulit tubuh dan kepalanya terkelupas, jari tengah retak, alis matanya juga rusak.

Menteri Luar Negeri, Marty Nalalegawa menyatakan, pemerintah RI sudah menyampaikan sikap terkait kondisi Sumiati. Isinya: mengecam apa yang telah terjadi pada Sumiati. Pemerintah Arab Saudi pun menyatakan hal yang sama.

Sementara, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan apa yang dialami Sumiati adalah hal yang luar biasa. Itu kejadian luar biasa, penyiksaan yang dialami saudari kita, Sumiati," kata Presiden SBY sebelum Rapat Terbatas bidang Politik, Hukum, dan Keamanan di Kantor Presiden, Selasa, 16 November 2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar