Yogyakarta
Korban meninggal akibat letusan Gunung Merapi pada Jumat dini hari (5/11) akan dimakamkan secara massal di Tempat Pemakaman Umum Sayegan, Kecamatan Sayegan, Kabupaten Sleman, Minggu, sekira pukul 15.00 WIB.
"Serah terima jenasah akan dilakukan di RS Dr Sardjito pada pukul 13.00 WIB yang akan diterima oleh Asisten Sekretaris Daerah II Pemerintah Kabupaten Sleman Sunartono," kata Kepala Bagian Hukum dan Humas RS Dr Sardjito, Trisno Heru Nugroho, di Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia, jenasah yang akan dimakamkan secara massal tersebut adalah jenasah yang belum dapat teridentifikasi serta jenasah yang belum diambil oleh keluarganya.
"Sesuai dengan ketentuan, dalam waktu 3x24 jam apabila ada jenasah yang belum bisa teridentifikasi, jenasah tersebut akan dimakamkan," katanya.
Ia mengatakan, pemakaman massal tersebut akan dilakukan per dusun sesuai lokasi penemuan jenasah agar memudahkan apabila ada keluarga yang mencari atau ingin berziarah.
Di masing-masing makam, lanjut dia, akan diberi nama dari korban meskipun itu jenasah yang belum teridentifikasi.
"Nanti di nisannya akan ada tulisan Mr X korban letusan Gunung Merapi dan juga tempat penemuan jenasah," katanya.
Sementara itu, di RS Dr Sardjito terdapat 88 jenasah korban letusan Gunung Merapi pada Jumat dini hari (5/11) yang terdiri atas 35 laki-laki dewasa, 35 perempuan dewasa, 11 anak-anak dan tujuh jenasah tidak diketahui jenis kelaminnya.
Sebanyak 31 jenasah sudah dapat teridentifikasi, namun baru sembilan yang diambil oleh keluarganya.
Sebagai rumah sakit rujukan pasien korban letusan Gunung Merapi, RS Dr Sardjito hingga Minggu pagi menerima sebanyak 138 pasien luka bakar dan luka lainnya yang masuk ke instalasi rawat darurat, dan 61 di antaranya telah diizinkan pulang.
Korban letusan yang masih menjalani rawat inap adalah sebanyak 30 pasien luka bakar dan 47 pasien non-luka bakar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar