DELL TUTUP UNIT BISNIS NYA
JAMBI EKSPRES:
Secara mengejutkan Dell menutup salah satu unit bisnisnya, Communication Solution Group, yang memproduksi smartphone dan tablet. Penutupan tersebut diumumkan seiring dengan berakhirnya jabatan Ronald Garriques, yang memimpin unit bisnis tersebut.
Menurut informasi yang dilansir situs Wall Street Journal, Kamis (18/11/2010), produk yang dihasilkan unit bisnis tersebut selanjutnya dipindahkan ke semua unit bisnis lainnya. Dell menyatakan, Ron Garriques juga tetap akan bersama Dell sampai Januari 2010 dan sebagai konsultan hingga akhir 2011. Ron Garreques adalah mantan eksekutif Motorola yang digaet Dell untuk mengembangkan unit bisnis produk konsumer. Di bawah kepemimpinannya, Dell berhasil meraih pangsa pasar konsumer, namun tak kunjung mendapat keuntungan signifikan.
Penutupan unit bisnis tersebut cukup mengagetkan di saat Dell tengah berekspansi dari bisnis intinya selama ini yakni berjualan komputer. Sejak Michael Dell kembali menjadi CEO pada 2007, ia mengarahkan perusahaan tersebut untuk mengambil ceruk pasar media penyimpan dan perangkat konsumer. Namun, sayangnya bisnis Dell di pasar konsumer belum juga sukses dan terus merugi.
Dell telah melaporkan total pendapatannya di pasar konsumer sebesar 2,9 miliar dollar AS selama kuartal yang berakhir Juli dan rugi 21 juta dollar AS. Total pendapatannya ini turun dari 3,2 miliar dollar AS dari kuartal sebelumnya dan relatif tak naik dibanding kuartal yang sama tahun lalu.
Tablet Streak merupakan produk terakhir yang dihadilkan unit bisnis tersebut. Peluncurannya sempat tertunda setahun. Meski penjualannya tinggi, Michael Dell tidak puas. Lalu bagaimana nasib perangkat konsumer Dell? Juru bicara Dell mengatakan penutupan unit bisnis tersebut karena perangkat seperti ponsel dan lainnya kini telah berkembang tidak sekedar untuk pasar konsumer tapi juga ke pasar enterprise dan usaha kecil menengah. Penggabungan akan meningkatkan posisi produk Dell di semua ceruk pasar. Jadi, jangan khawatir.
Secara mengejutkan Dell menutup salah satu unit bisnisnya, Communication Solution Group, yang memproduksi smartphone dan tablet. Penutupan tersebut diumumkan seiring dengan berakhirnya jabatan Ronald Garriques, yang memimpin unit bisnis tersebut.
Menurut informasi yang dilansir situs Wall Street Journal, Kamis (18/11/2010), produk yang dihasilkan unit bisnis tersebut selanjutnya dipindahkan ke semua unit bisnis lainnya. Dell menyatakan, Ron Garriques juga tetap akan bersama Dell sampai Januari 2010 dan sebagai konsultan hingga akhir 2011. Ron Garreques adalah mantan eksekutif Motorola yang digaet Dell untuk mengembangkan unit bisnis produk konsumer. Di bawah kepemimpinannya, Dell berhasil meraih pangsa pasar konsumer, namun tak kunjung mendapat keuntungan signifikan.
Penutupan unit bisnis tersebut cukup mengagetkan di saat Dell tengah berekspansi dari bisnis intinya selama ini yakni berjualan komputer. Sejak Michael Dell kembali menjadi CEO pada 2007, ia mengarahkan perusahaan tersebut untuk mengambil ceruk pasar media penyimpan dan perangkat konsumer. Namun, sayangnya bisnis Dell di pasar konsumer belum juga sukses dan terus merugi.
Dell telah melaporkan total pendapatannya di pasar konsumer sebesar 2,9 miliar dollar AS selama kuartal yang berakhir Juli dan rugi 21 juta dollar AS. Total pendapatannya ini turun dari 3,2 miliar dollar AS dari kuartal sebelumnya dan relatif tak naik dibanding kuartal yang sama tahun lalu.
Tablet Streak merupakan produk terakhir yang dihadilkan unit bisnis tersebut. Peluncurannya sempat tertunda setahun. Meski penjualannya tinggi, Michael Dell tidak puas. Lalu bagaimana nasib perangkat konsumer Dell? Juru bicara Dell mengatakan penutupan unit bisnis tersebut karena perangkat seperti ponsel dan lainnya kini telah berkembang tidak sekedar untuk pasar konsumer tapi juga ke pasar enterprise dan usaha kecil menengah. Penggabungan akan meningkatkan posisi produk Dell di semua ceruk pasar. Jadi, jangan khawatir.
SANGSI DARI FIA MERUPAKAN KARPET MERAH LPI
JAMBI EKSPRES:
Liga Primer Indonesia (LPI) tidak sedikit pun gentar dengan ancaman sanksi dari FIFA. LPI justu menganggapnya berkah karena dengan begitu, LPI memiliki kesempatan berdialog dengan otoritas sepak bola dunia tersebut.
Berkah bila kami mendapatkan sanksi. Itu menjadi karpet merah buat LPI menuju dialog dengan FIFA
-- Abi Hasantoso, Juru Bicara LPI
"Selama yang menyatakan bukan Presiden FIFA dan Sekjen, LPI mengabaikannya," kata Juru Bicara LPI Abi Hasantoso saat dihubungi Kompas.com, Jumat (7/1/2011) malam.
Sebelumnya, FIFA melalui Direktur Keanggotaan dan Pengembangan FIFA Thierry Regenass mengancam akan memberikan sanksi bila LPI tetap bergulir.
"Kami belum menerima laporan resmi apa pun tentang hal ini, tetapi liga itu kemungkinan akan mulai berjalan besok. Kami sadar akan situasi tersebut dan bila (liga) itu tetap berjalan, hal itu akan ditangani Komite FIFA dan sanksi akan diberikan," kata Regenass seperti yang dilansir Reuters.
Abi justu menyambut dengan tangan terbuka bila FIFA benar-benar menjatuhkan sanksi. Pasalnya, kata Abi, sanksi tersebut bisa menjadi pintu dialog antara LPI dan FIFA.
"Berkah bila kami mendapatkan sanksi. Itu menjadi karpet merah buat LPI menuju dialog dengan FIFA," katanya.
0 komentar
Liga Primer Indonesia (LPI) tidak sedikit pun gentar dengan ancaman sanksi dari FIFA. LPI justu menganggapnya berkah karena dengan begitu, LPI memiliki kesempatan berdialog dengan otoritas sepak bola dunia tersebut.
Berkah bila kami mendapatkan sanksi. Itu menjadi karpet merah buat LPI menuju dialog dengan FIFA
-- Abi Hasantoso, Juru Bicara LPI
"Selama yang menyatakan bukan Presiden FIFA dan Sekjen, LPI mengabaikannya," kata Juru Bicara LPI Abi Hasantoso saat dihubungi Kompas.com, Jumat (7/1/2011) malam.
Sebelumnya, FIFA melalui Direktur Keanggotaan dan Pengembangan FIFA Thierry Regenass mengancam akan memberikan sanksi bila LPI tetap bergulir.
"Kami belum menerima laporan resmi apa pun tentang hal ini, tetapi liga itu kemungkinan akan mulai berjalan besok. Kami sadar akan situasi tersebut dan bila (liga) itu tetap berjalan, hal itu akan ditangani Komite FIFA dan sanksi akan diberikan," kata Regenass seperti yang dilansir Reuters.
Abi justu menyambut dengan tangan terbuka bila FIFA benar-benar menjatuhkan sanksi. Pasalnya, kata Abi, sanksi tersebut bisa menjadi pintu dialog antara LPI dan FIFA.
"Berkah bila kami mendapatkan sanksi. Itu menjadi karpet merah buat LPI menuju dialog dengan FIFA," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar