Sabtu, 08 Januari 2011

News publik :

AMBISI AMAZONE

JAMBI EKSPRES:

Amazon.com kian gencar berekspansi. Kali ini, Amazon ingin menancapkan kukunya di pasar produk bayi dan merchandise. Sebagai bukti, Amazon menyetujui nilai akuisisi untuk membeli Quidsi Inc. Asal tahu saja, Quidsi merupakan pemilik dari Diapers.com dan Soap.com. Nilai akuisisi ini mencapai 500 juta dollar AS.

Selain itu, Amazon juga akan mengambil alih sejumlah utang dan obligasi Quidsi yang nilainya diperkirakan mencapai 45 juta dollar AS. Rencananya, akuisisi ini ditargetkan selesai pada bulan Desember.

Dengan mengakuisisi Quidsi, ada beberapa keuntungan yang bakal didapat Amazon. Di antaranya, manajemen pergudangan yang baik dan biaya pengiriman yang murah. Sebelumnya, Chief Executive Officer Amazon Jeff Bezos juga mengakuisisi Zappos.com Inc pada tahun lalu senilai 1,2 miliar dollar AS. Akuisisi ini ditujukan untuk ekspansi penjualan baju dan sepatu sehingga bisa bersaing dengan provider e-commerce lainnya, seperti EBay Inc.

"Ini merupakan ladang bisnis Amazon. Namun, mereka tidak memimpin di bisnis tersebut. Pada saat Amazon melihat ada perusahaan yang mendominasi produk tertentu, mereka masuk dengan cara membelinya," ujar Colin Dillis, analis BGC Partners LP, di New York.

JUAL SAHAM 1,3 MILIAR DOLLAR

JAMBI EKSPRES:

Untuk kali pertama sejak memiliki saham Microsoft Corporation tujuh tahun lalu, Steve Ballmer, Chief Executive Officer Microsoft, melepas 49,3 juta sahamnya senilai total 1,3 miliar dollar AS. Badan Pengawas Pasar Modal Amerika Serikat atau SEC menyebutkan, Ballmer menjual sahamnya secara bertahap, masing-masing pada Rabu (3/11/2010) sebayak 21,87 juta saham, Kamis 14,35 juta saham, dan Jumat 13,12 juta saham.

Dengan penjualan saham tersebut, saat ini Ballmer masih memiki 358,91 juta saham perusahaan perangkat lunak itu dengan nilai 9,64 miliar dollar AS atau 4,2 persen dari total kepemilikan saham Microsoft. Rencananya, hingga akhir tahun nanti, ia akan kembali melego sahamnya total hingga 75 juta saham atau mengurangi 18 persen kepemilikannya di Microsoft.

Tetap berkomitmen Ballmer menegaskan, ia menjual sebagian sahamnya di Microsoft untuk memecah investasinya ke tempat lain dan membantu rencana pajaknya. "Ini hanya masalah finansial pribadi, bukan berarti saya tidak percaya lagi dengan kinerja Microsoft," ujarnya.

Maklum, aksi Ballmer menjual sahamnya itu sempat menyulut spekulasi soal adanya ketidakberesan di Microsoft. "Meski ini masalah finansial pribadi, saya ingin mengklarifikasi untuk mencegah spekulasi," kata dia. Pemegang saham terbesar kedua di raksasa software yang bermarkas di Redmond, Washington, ini mengatakan, dia sangat senang dengan produk-produk baru Microsoft dan teknologinya bepotensi memberikan perubahan bagi kehidupan banyak orang di muka Bumi. "Saya tetap berkomitmen untuk Microsoft dan akan menyukseskannya," kata Ballmer.

Dalam pertemuan dengan karyawan bagian teknologi bulan lalu, Ballmer juga mengatakan, dia sama sekali tidak ada rencana untuk mundur dari Microsoft dalam waktu dekat. Catatan saja, Ballmer pertama kali bergabung dengan Microsoft pada 1980. Waktu itu, ia menjabat sebagai manajer bisnis. Sejak 2002, Ballmer memegang tampuk pimpinan tertinggi selaku CEO menggantikan Bill Gates yang pensiun.

Gates merupakan pendiri Microsoft sekaligus pemilik saham terbesar perusahaan perangkat lunak terbesar di dunia tersebut. Ia mengantongi 621 juta saham atau 7,2 persen saham Microsoft. Secara berkala, Gates menjual 1 juta hingga 3 juta saham untuk membiayai yayasan amal miliknya. Contoh, pekan lalu, salah satu orang paling kaya sejagad ini melepas sekitar 3 juta sahamnya senilai 54,5 juta dollar AS.
0 komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar