Rabu, 12 Januari 2011

News publik :

PONSEL DENGAN KONSEP NANOTEKNOLOGI

RADAR JAMBI:TONI.S

Nokia Ciptakan Ponsel Dengan Konsep Nanoteknologi Nokia tidak mungkin terlalu funky dengan desain ponsel mereka untuk produksi massal tetapi Anda harus mengakui, desain konsep mereka adalah sesuatu yang terlihat, secara harfiah, keluar dari dunia ini. Morph, sebuah konsep Nanoteknologi bersama, yang dikembangkan oleh Nokia Research Center (NRC) dan University of Cambridge (Inggris) - diluncurkan hari ini bersama "Design dan Elastic Mind" Pameran, di The Museum of Modern Art (MoMA) di New York . Morph fitur baik di katalog pameran dan di situs resmi MoMA's. Morph adalah sebuah konsep yang menunjukkan bagaimana perangkat mobile masa depan mungkin elastis dan fleksibel, yang memungkinkan pengguna untuk mengubah perangkat mobile mereka ke dalam bentuk yang sangat berbeda. Ini menunjukkan fungsi utama yang mungkin nanoteknologi mampu memberikan: bahan yang fleksibel, elektronik transparan dan permukaan membersihkan diri. Dr Bob Iannucci, Chief Technology Officer, Nokia, berkomentar: "Nokia Research Center mencari cara untuk menemukan kembali bentuk dan fungsi perangkat mobile, konsep Morph menunjukkan apa yang mungkin menjadi mungkin". Dr Tapani Ryhanen, Kepala laboratorium NRC Cambridge Inggris, Nokia, berkomentar: "Kami berharap bahwa kombinasi seni dan ilmu akan menampilkan potensi nanosains kepada khalayak yang lebih luas." Kemitraan antara Nokia dan University of Cambridge diumumkan pada bulan Maret, 2007 - kesepakatan untuk bekerja sama dalam program yang luas dan jangka panjang dari proyek penelitian bersama. NRC bersama-sama dengan Universitas Cambridge telah memutuskan untuk bekerja pada proyek-proyek yang lebih itu, untuk mulai dengan, yang berpusat pada nanoteknologi. Elemen Morph mungkin tersedia untuk mengintegrasikan ke dalam perangkat genggam dalam waktu 7 tahun, meskipun awalnya hanya di high-end. Namun, nanoteknologi mungkin suatu hari mengakibatkan solusi manufaktur biaya rendah, dan menawarkan kemungkinan integrasi fungsionalitas yang kompleks dengan harga murah. Semoga itu tidak akan mengambil lama.

PERADABAN AMZON YANG MASIH MISTERIUS

RADAR JAMBI:TONI.S


Pada tanggal 29 April 1925 Fawcett masih melakukan kontak dengan isterinya melalui telegrap, ia mengatakan akan memasuki sebuah kawasan peradaban tertutup di hutan Amazon, ia akan menyeberangi hulu sungai Xingu di tenggara anak sungai Amazon. Dan sejak itu tidak ada kabar terdengar lagi dari mereka. Matto Grosso adalah nama region di sekitar sungai Xingu tempat dimana mereka menghilang. Banyak yang mengira mereka tewas dibunuh oleh suku Indian setempat, Suku Kalapalos satu dari tiga suku indian terakhir yang bertemu dengan mereka mengatakan bahwa mereka tampak seperti sedang sakit.< alt="" src="http://3.bp.blogspot.com/_cmgPTvpqLRQ/TQTivUP-gqI/AAAAAAAACoY/dHG6kzyZAOY/s400/_Xingurivermap.jpg" border="1"> Nah bagaimana dengan situs Kuhiguku? Situs ditemukan pertama kali oleh Michael Heckenberger bersama suku lokal Kuikuro yang merupakan keturunan dari suku Kuhikugu. Situs ini berlokasi di hulu sungai Xingu, memiliki dua puluh delapan kota dan desa-desa di area seluas 7.700 km persegi yang mampu menampung 50.000 orang penduduk. Peradaban yang diperkirakan ada sejak 1.500 tahun lalu dihuni kembali sekitar 400 tahun lalu. Banyak parit-parit pagar pertahanan yang besar dibangun disekitar pemukiman, memiliki beberapa plasa melingkar seluas 150 m di beberapa kota. Kota-kota dan pemukiman Kuhikugu ini dihubungkan oleh jalan-jalan yang lebar, sungai-sungai yang diatur disisi jalan raya dengan jembatan-jembatan penyeberangan yang bisa dilintasi oleh sampan-sampan kano di bawahnya. Masyarakatnya hidup dengan bercocok tanam, mereka juga membangun bendungan dan kolam-kolam ikan. Dan tradisi berternak ikan ini masih diteruskan oleh Suku Kuikuro yang mewarisi tradisi suku pendahulu mereka, peradaban Kuhikugu.

Peradaban ini mulai ditinggalkan penduduknya pada awal abad ke 16, ketika itu penjelajah Eropa datang dan menetap di pemukiman mereka dengan membawa wabah. Hampir dua pertiga penduduknya mati akibat wabah ini, dan kota pun ditelan oleh rimbunnya hutan belantara Amazon, hingga ditemukan kembali oleh penjelajah Portugis pada tahun 1743 dan diberi nama City of Z oleh Percy Harrison Fawcett. Nah apakah kalian bisa membandingkan gambaran tentang kota misterius dari Manuskrip 512 dengan Peradaban Kuhikugu dilokasi yang sama? Hulu sungai Xingu adalah region Matto Grosso, memiliki banyak kesamaan dengan kota yang ditemui penjelajah Portugis pada 1743. Posisi Google Earth: 11.232 S 53.185 W Situs Kuhikugu saat ini menjadi bagian dari Taman Nasional Xingu (Xingu Indigenous Park) seluas 26,420 Kilometer persegi di Hutan hujan Amazon, Brazil. Presiden Brazil saat itu, Janio Quadros menandatangani peresmian Taman Nasional Xingu pada 14 April 1961.
0 komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar