Minggu, 02 Januari 2011

News publik :

SAFIG PEMAIN MALAYSIA TOLAK MAIN DI KLUB INDONESIA

JAMBI EKSPRES:
Safiq Tolak Tawaran Klub Indonesia Sabtu, 01 Januari 2011 | 16:05 WIB
Meski sebelumnya sempat menyatakan keinginannya berkiprah di Indonesia, kapten Tim Nasional Malaysia, Mohammad Safiq Rahim, akhirnya menyatakan menolak tawaran salah satu klub di Indonesia.

Menurutnya, tawaran datang dari salah satu klub di Indonesia pada saat laga terakhir Piala AFF 2010 di Jakarta, 29 Desember lalu. Seperti dikutip dari situs Utusan Online, Safiq menegaskan, dirinya ingin tetap merumput di Malaysia. Saat ini Safiq bergabung dengan klub Selangor FC.

"Kalau saya mau mengembangkan bakat di luar negeri pada usia muda, inilah saatnya. Tetapi, tawaran klub itu tidak memberi saya pemakluman karena saya telah mengikat kontrak dengan Selangor dan masih mencintai pasukan Malaysia," kata Safiq.

Dikatakan pemuda 24 tahun ini, ia masih mengutamakan kepentingan negara dibanding yang lainnya. "Saya merasa puas dapat menaikkan nama negara dan membawa kemenangan seperti kemarin. Itu segala-galanya bagi saya," kata dia.

Sebelumnya, seusai laga final di Stadion GBK yang berujung pada kesuksesan Malaysia membawa pulang Piala AFF 2010, Safiq mengungkapkan keinginannya untuk bermain di kompetisi Indonesia.

"Saya ingin mencoba peruntungan yang baik bagi diri saya dengan meramaikan kompetisi di Liga Indonesia," katanya saat itu. Pelatih Tim Nasional Malaysia K Rajagobal mengatakan, anak asuhnya itu sangat ingin bermain untuk Sriwijaya FC.

Safiq sukses membawa Malaysia menjuarai Piala AFF 2010 setelah unggul dari Indonesia dengan agregat gol 4-2.

CADDY GOLF GANTUNG DIRI

JAMBI EKSPRES:
Seorang wanita berprofesi sebagai caddy di Lapangan Golf Cipayung, Jakarta Timur, ditemukan tewas tergantung di kamar kosnya, Jalan Bambu kuning Utara RT 010/02 Cipayung, Jakarta Timur, pada Sabtu (1/1/2010) siang.

Tia Setiahati (21) tewas tergantung dengan mengunakan kabel listrik yang terjerat di lehernya. Belum diketahui apa yang menjadi penyebab dia melakukan perbuatan tersebut, namun ditemukan secarik kertas yang merupakan surat wasiat yang dibuatnya.

Dalam surat wasiat tersebut bertuliskan: "Ibu beserta keluarga Tia minta maaf, Tia banyak dosa dan salah. Tia cuma bikin keluarga sengsara, Tia ngga sanggup lagi hidup di dunia ini, karena Tia sudah beberapa kali gagal. Tia sayang semuanya. Selamat tinggal semuanya."

Korban yang merupakan anak ke enam dari tujuh bersaudara itu, baru tiga hari tinggal di tempat kos tersebut. Dia tinggal seorang diri, dan kedua orangtuanya tinggal di kampung halamannya di Lebak, Banten.

Dadang (36), sang kakak yang pertama kali menemukan korban tewas tergantung, sebelumnya sempat melacak keberadaan Tia yang sempat tidak diketahui. Apalagi sang ibu sempat mendapatkan SMS dari Tia yang mengatakan permintaan maaf sebesar-besarnya.

"Ibu yang suruh cari di mana Tia sekarang, kalau seandainya saya langsung tahu di mana tempat tinggalnya yang sekarang mungkin dia tidak seperti ini," ungkap Dadang.

Tia sebelumnya tinggal di kawasan Bambu Apus, korban yang cepat akrab dengan para tetangga dinilai sebagai anak yang baik dan sopan kepada semuanya.

Menurut Heru (31), pemilik kos, Tia terakhir terlihat pada hari Jumat siang lalu, saat itu saudaranya yang bernama Radit (22) mengatarkan korban pergi menggunakan sepeda motor. Dan malam harinya mereka kembali lagi ke rumah. Sejak itulah dia tidak terlihat lagi hingga Sabtu siang jasadnya sudah ditemukan tergantung di ruang tengah tempat kosnya.

"Saya hari Jumat siang lihat dia jalan sama Radit, tapi saya nggak tahu dia mau pergi kemana," imbuhnya.

Untuk saat ini jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit RS Sukanto (Polri) Kramatjati untuk dilakukan otopsi, dan menurut keluarga akan langsung dimakamkan di kampung halamannya di Kampung Bantar Naga Keler RT 02/02 Leuwidahar, Lebak, Banten.
0 komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar