KE AJAIBAN ALAMI DALAM SECANGKIR TEH
RADAR JAMBI:TONI.S
Sudah tahu manfaat dari secangkir teh tentu harus tahu juga cara menyeduh dan menikmatinya dong. Simak pengalaman Ketua Tea Lover's Indonesia tentang keajaiban teh dan kesehatan. Tidak ada yang lebih nikmat selain memulai hari dengan secangkir teh hangat. Tak hanya itu, minuman teh juga begitu pas untuk dinikmati saat sore hari, biasanya sambil bersantai.
Minuman teh yang selama ini dikenal sebagai minuman sehari-hari, ternyata selain memiliki rasa yang cukup digemari, ia juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, antara lain menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat), menurunkan resiko penyakit kanker, menurunkan resiko penyakit kardiovaskular, mencegah serangan stroke, menurunkan berat badan, serta meningkatkan stamina.
Kualitas daun teh dan cara penyajian teh yang benar sangat menentukan baik-tidaknya minuman teh tersebut. Kualitas terbaik daun teh berada pada 3 pucuk daun pertama, di mana bahan baku diambil dari 3 daun teratas, yang dipetik tepat pada waktunya, yaitu pada saat tidak terlalu muda dan juga tidak terlalu tua.
Karena kunci utama dari khasiat teh berada pada komponen bioaktif yang secara optimal terkandung dalam daun teh yang muda dan utuh. Komponen dalam daun teh yang bermanfaat bagi kesehatan adalah senyawa polifenol merupakan sumber antioksidan sebagai unsur yang paling potensial dalam menangkal radikal bebas.
Penyajian teh yang benar adalah menyeduh teh dengan waktu tidak lebih dari 3 menit dan tidak membiarkan daun teh terendam lebih lama dari waktu tersebut. Dengan cara ini akan didapatkan kenikmatan rasa dan aroma teh secara optimal. Selain itu, kualitas air juga mempengaruhi kualitas seduhan teh, air yang berkualitas baik adalah air dari mata air pegunungan.
Prof. Dede Kusmana, seorang Guru Besar Kardiologi dan juga Ketua Tea Lover's Indonesia mengungkapkan pengalaman mengaplikasikan teh dalam bidang medis selama ini.
Salah satu penelitian yang telah dilakukan oleh Prof. Dede Kusmana, bahwa dengan mengkonsumsi teh sebanyak 4-6 cangkir sehari secara kontinyu justru memberikan efek yang signifikan bagi kesehatan. Senyawa katekin dan theaflavin pada minuman teh menjadi sumber antioksidan kuat yang efektif menurunkan kadar kolesterol LDL, menurunkan kadar Lpa (factor thrombosis), dan menekan proses pembekuan darah yang menjadi pemicu serangan jantung dan stroke.
Kini jangan ragu untuk mengkonsumsi teh, jadikan ritual minum teh sebagai aktivitas rutin Anda. Sebab selain rasa yang menyegarkan, dua bonus keistimewaan bisa didapat dalam secangkir teh, yaitu sehat dan awet muda. Enjoy your tea
Sudah tahu manfaat dari secangkir teh tentu harus tahu juga cara menyeduh dan menikmatinya dong. Simak pengalaman Ketua Tea Lover's Indonesia tentang keajaiban teh dan kesehatan. Tidak ada yang lebih nikmat selain memulai hari dengan secangkir teh hangat. Tak hanya itu, minuman teh juga begitu pas untuk dinikmati saat sore hari, biasanya sambil bersantai.
Minuman teh yang selama ini dikenal sebagai minuman sehari-hari, ternyata selain memiliki rasa yang cukup digemari, ia juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, antara lain menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat), menurunkan resiko penyakit kanker, menurunkan resiko penyakit kardiovaskular, mencegah serangan stroke, menurunkan berat badan, serta meningkatkan stamina.
Kualitas daun teh dan cara penyajian teh yang benar sangat menentukan baik-tidaknya minuman teh tersebut. Kualitas terbaik daun teh berada pada 3 pucuk daun pertama, di mana bahan baku diambil dari 3 daun teratas, yang dipetik tepat pada waktunya, yaitu pada saat tidak terlalu muda dan juga tidak terlalu tua.
Karena kunci utama dari khasiat teh berada pada komponen bioaktif yang secara optimal terkandung dalam daun teh yang muda dan utuh. Komponen dalam daun teh yang bermanfaat bagi kesehatan adalah senyawa polifenol merupakan sumber antioksidan sebagai unsur yang paling potensial dalam menangkal radikal bebas.
Penyajian teh yang benar adalah menyeduh teh dengan waktu tidak lebih dari 3 menit dan tidak membiarkan daun teh terendam lebih lama dari waktu tersebut. Dengan cara ini akan didapatkan kenikmatan rasa dan aroma teh secara optimal. Selain itu, kualitas air juga mempengaruhi kualitas seduhan teh, air yang berkualitas baik adalah air dari mata air pegunungan.
Prof. Dede Kusmana, seorang Guru Besar Kardiologi dan juga Ketua Tea Lover's Indonesia mengungkapkan pengalaman mengaplikasikan teh dalam bidang medis selama ini.
Salah satu penelitian yang telah dilakukan oleh Prof. Dede Kusmana, bahwa dengan mengkonsumsi teh sebanyak 4-6 cangkir sehari secara kontinyu justru memberikan efek yang signifikan bagi kesehatan. Senyawa katekin dan theaflavin pada minuman teh menjadi sumber antioksidan kuat yang efektif menurunkan kadar kolesterol LDL, menurunkan kadar Lpa (factor thrombosis), dan menekan proses pembekuan darah yang menjadi pemicu serangan jantung dan stroke.
Kini jangan ragu untuk mengkonsumsi teh, jadikan ritual minum teh sebagai aktivitas rutin Anda. Sebab selain rasa yang menyegarkan, dua bonus keistimewaan bisa didapat dalam secangkir teh, yaitu sehat dan awet muda. Enjoy your tea
CARA MEMBANGKITKAN KEMBALI DARI KEMATIAN
RADAR JAMBI:TONI.S
Pada tahun 1967, seorang agen rahasia Inggris “dibekukan” sembari menunggu masa yang akan datang di mana musuh bebuyutannya bangun dari tidur panjangnya dalam kebekuan untuk kembali mengancam dunia. Masa itu tiba tahun 1997. Agen rahasia itu dibangkitkan kembali setelah diawetkan dalam es selama 30 tahun untuk menyelamatkan dunia dari kehancuran.
Mungkin anda mengenali scenario di atas yang ada dalam film “Austin Powers: International Man of Mystery” (1997). Ilmu pengetahuan yang mengilhami cerita film itu benar-benar ada. Ilmu itu disebut kriogenika, yaitu ilmu yang mempelajari tentang apa yang terjadi pada materi pada suhu yang sangat rendah. Krionika, yaitu teknik yang digunakan untuk mengawetkan tubuh manusia pada suhu yang sangat rendah dengan harapan suatu hari dapat dibangkitkan kembali, sedang dikembangankan saat ini.
Gagasan di balik krionika adalah jika seseorang “mati” akibat penyakit yang dideritanya, ia dapat “dibekukan” untuk kemudian dibangkitkan kembali di masa depan saat teknologi pengobatan sudah dapat menyembuhkan penyakitnya itu. Seseorang yang diawetkan sedemikian rupa dikatakan berada dalam keadaan suspensi krionika.
Tahap-tahap untuk menjalani suspensi krionika:
1. Menjadi anggota sebuah fasilitas krionika dan membayar iuran keanggotaan (sekitar $400 per tahun).
2. Dinyatakan “mati secara hukum”.
3. Tim tanggap darurat dari fasilitas tersebut mendatangi anda, tubuh anda distabilkan dengan cara memasok oksigen melalui darah ke otak anda dalam jumlah yang cukup untuk mempertahankan fungsi minimal otak hingga saatnya tiba untuk anda dipindahkan ke fasilitas suspensi.
4. Tubuh anda akan dibungkus dalam es dan diinjeksikan heparin (sejenis antikoagulan/ anti pembekuan darah) untuk mencegah darah anda membeku dalam perjalanan menuju fasilitas krionika. Sekelompok tim medis menunggu kedatangan tubuh anda di fasilitas itu.
5. Begitu anda tiba di fasilitas kriogenika, “pembekuan” yang sesungguhnya segera dimulai. Fasilitas kriogenika tidak bisa begitu saja menempatkan pasien mereka ke dalam wadah nitrogen cair karena akan menyebabkan air yang dikandung sel tubuh membeku. Tim krionika harus membuang air dari sel-sel tubuh anda terlebih dahulu dan menggantinya dengan campuran kimiawi berbasis gliserol yang disebut krioprotektan (semacam senyawa antipembekuan tubuh manusia).
6. Langkah selanjutnya adalah memasukan tubuh anda yang kemudian diletakkan ke dalam tangki logam yang besar yang berisi nitrogen cair pada suhu sekitar -196oC. Tubuh anda disimpan dengan posisi kepala di bawah.
7. Karena biaya yang sangat mahal, ilmuwan memberikan jalan yang ekonomis dengan hanya mengawetkan otak anda. Dengan harapan suatu saat nanti teknologi menemukan cara untuk mengkloning tubuh anda yang lain yang tidak diawetkan.
Pada tahun 1967, seorang agen rahasia Inggris “dibekukan” sembari menunggu masa yang akan datang di mana musuh bebuyutannya bangun dari tidur panjangnya dalam kebekuan untuk kembali mengancam dunia. Masa itu tiba tahun 1997. Agen rahasia itu dibangkitkan kembali setelah diawetkan dalam es selama 30 tahun untuk menyelamatkan dunia dari kehancuran.
Mungkin anda mengenali scenario di atas yang ada dalam film “Austin Powers: International Man of Mystery” (1997). Ilmu pengetahuan yang mengilhami cerita film itu benar-benar ada. Ilmu itu disebut kriogenika, yaitu ilmu yang mempelajari tentang apa yang terjadi pada materi pada suhu yang sangat rendah. Krionika, yaitu teknik yang digunakan untuk mengawetkan tubuh manusia pada suhu yang sangat rendah dengan harapan suatu hari dapat dibangkitkan kembali, sedang dikembangankan saat ini.
Gagasan di balik krionika adalah jika seseorang “mati” akibat penyakit yang dideritanya, ia dapat “dibekukan” untuk kemudian dibangkitkan kembali di masa depan saat teknologi pengobatan sudah dapat menyembuhkan penyakitnya itu. Seseorang yang diawetkan sedemikian rupa dikatakan berada dalam keadaan suspensi krionika.
Tahap-tahap untuk menjalani suspensi krionika:
1. Menjadi anggota sebuah fasilitas krionika dan membayar iuran keanggotaan (sekitar $400 per tahun).
2. Dinyatakan “mati secara hukum”.
3. Tim tanggap darurat dari fasilitas tersebut mendatangi anda, tubuh anda distabilkan dengan cara memasok oksigen melalui darah ke otak anda dalam jumlah yang cukup untuk mempertahankan fungsi minimal otak hingga saatnya tiba untuk anda dipindahkan ke fasilitas suspensi.
4. Tubuh anda akan dibungkus dalam es dan diinjeksikan heparin (sejenis antikoagulan/ anti pembekuan darah) untuk mencegah darah anda membeku dalam perjalanan menuju fasilitas krionika. Sekelompok tim medis menunggu kedatangan tubuh anda di fasilitas itu.
5. Begitu anda tiba di fasilitas kriogenika, “pembekuan” yang sesungguhnya segera dimulai. Fasilitas kriogenika tidak bisa begitu saja menempatkan pasien mereka ke dalam wadah nitrogen cair karena akan menyebabkan air yang dikandung sel tubuh membeku. Tim krionika harus membuang air dari sel-sel tubuh anda terlebih dahulu dan menggantinya dengan campuran kimiawi berbasis gliserol yang disebut krioprotektan (semacam senyawa antipembekuan tubuh manusia).
6. Langkah selanjutnya adalah memasukan tubuh anda yang kemudian diletakkan ke dalam tangki logam yang besar yang berisi nitrogen cair pada suhu sekitar -196oC. Tubuh anda disimpan dengan posisi kepala di bawah.
7. Karena biaya yang sangat mahal, ilmuwan memberikan jalan yang ekonomis dengan hanya mengawetkan otak anda. Dengan harapan suatu saat nanti teknologi menemukan cara untuk mengkloning tubuh anda yang lain yang tidak diawetkan.
BENJOLAN KECIL DI SEPUTAR PAYUDARA JANGAN ANGGAP ENTENG
RADAR JAMBI:TONI.S
Pemeriksaan rutin merupakan langkah tepat untuk mengantisipasi lebih dini risiko kanker payudara. Jika cukup jeli, tanda-tanda kanker bisa dideteksi sendiri dari kelainan-kelainan yang terdapat di sekitar jaringan payudara.
Dikutip dari Shine, berikut ini adalah 7 kelainan yang perlu diwaspadai sebagai gejala kanker payudara.
1. Benjolan
Gejala kanker payudara yang paling mudah dikenali adalah munculnya benjolan yang tidak normal. Benjolan itu bisa umumnya diraba sendiri, meski kadang-kadang hanya bisa diketahui keberadaannya lewat pemeriksaan mammograph.
Benjolan yang keras dengan bentuk tidak teratur lebih perlu diwaspadai dibandingkan benjolan yang lunak dan bulat. Benjolan lunak biasanya dipicu oleh adanya kista, meski kista juga bisa mengeras jika mengalami pengapuran.
2. Pembengkakan
Meski tidak ada benjolan, payudara yang membengkak atau terasa berat perlu diwaspadai. Kehamilan dan retensi (penumpukan) cairan akibat terlalu banyak konsumsi garam sebenarnya juga bisa menyebabkan payudara membengkak, namun pembengkakan akibat kanker biasanya tidak simetris antara payudara kiri dan kanan.
Gejala kanker juga bisa diamati dari kulit payudara atau puting yang memerah, tebal dan bersisik. Jika tanda-tanda itu muncul meski tidak sedang mengalami infeksi kulit dan tidak memiliki alergi terhadap bahan kimia pada pakaian, sabun dan lotion, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter.
4. Nyeri di bagian puting Kista di payudara juga bisa menyebabkan rasa nyeri di bagian puting. Untuk membedakannya dengan kanker payudara, periksakan segera dan mintalah dokter untuk melakukan pemeriksaan ultrasonik yang bisa membedakan kista dengan sel kanker.
Meski jarang, pertumbuhan sel kanker payudara di sekitar areola juga bisa menyebabkan puting tenggelam. Jika gejala ini muncul tiba-tiba dan bertahan hingga beberapa pekan, ada kemungkinan terjadi traksi atau pengencangan kelenjar susu yang terjadi karena terdesak oleh sel tumor.
6. Cairan aneh di puting
Selain susu, cairan apapun yang keluar dari puting perlu diwaspadai terutama jika berwarna merah atau coklat. Biasanya dokter akan melakukan ductogram yakni sejenis mammograph untuk memeriksa kelainan kelenjar susu, lalu mengamati cairan yang keluar dengan bawah mikroskop untuk mengetahui adanya sel kanker di dalamnya.
7. Pembengkakan kelenjar getah bening
Kanker payudara selalu ditandai dengan pembengkakan kelenjar getah bening di daerah ketiak. Periksakan segera untuk mengantisipasi kemungkinan tersebut, meski kadang-kadang infeksi juga bisa menyebabkan bagian ini membengkak.
Pemeriksaan rutin merupakan langkah tepat untuk mengantisipasi lebih dini risiko kanker payudara. Jika cukup jeli, tanda-tanda kanker bisa dideteksi sendiri dari kelainan-kelainan yang terdapat di sekitar jaringan payudara.
Dikutip dari Shine, berikut ini adalah 7 kelainan yang perlu diwaspadai sebagai gejala kanker payudara.
1. Benjolan
Gejala kanker payudara yang paling mudah dikenali adalah munculnya benjolan yang tidak normal. Benjolan itu bisa umumnya diraba sendiri, meski kadang-kadang hanya bisa diketahui keberadaannya lewat pemeriksaan mammograph.
Benjolan yang keras dengan bentuk tidak teratur lebih perlu diwaspadai dibandingkan benjolan yang lunak dan bulat. Benjolan lunak biasanya dipicu oleh adanya kista, meski kista juga bisa mengeras jika mengalami pengapuran.
2. Pembengkakan
Meski tidak ada benjolan, payudara yang membengkak atau terasa berat perlu diwaspadai. Kehamilan dan retensi (penumpukan) cairan akibat terlalu banyak konsumsi garam sebenarnya juga bisa menyebabkan payudara membengkak, namun pembengkakan akibat kanker biasanya tidak simetris antara payudara kiri dan kanan.
Gejala kanker juga bisa diamati dari kulit payudara atau puting yang memerah, tebal dan bersisik. Jika tanda-tanda itu muncul meski tidak sedang mengalami infeksi kulit dan tidak memiliki alergi terhadap bahan kimia pada pakaian, sabun dan lotion, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter.
4. Nyeri di bagian puting Kista di payudara juga bisa menyebabkan rasa nyeri di bagian puting. Untuk membedakannya dengan kanker payudara, periksakan segera dan mintalah dokter untuk melakukan pemeriksaan ultrasonik yang bisa membedakan kista dengan sel kanker.
Meski jarang, pertumbuhan sel kanker payudara di sekitar areola juga bisa menyebabkan puting tenggelam. Jika gejala ini muncul tiba-tiba dan bertahan hingga beberapa pekan, ada kemungkinan terjadi traksi atau pengencangan kelenjar susu yang terjadi karena terdesak oleh sel tumor.
6. Cairan aneh di puting
Selain susu, cairan apapun yang keluar dari puting perlu diwaspadai terutama jika berwarna merah atau coklat. Biasanya dokter akan melakukan ductogram yakni sejenis mammograph untuk memeriksa kelainan kelenjar susu, lalu mengamati cairan yang keluar dengan bawah mikroskop untuk mengetahui adanya sel kanker di dalamnya.
7. Pembengkakan kelenjar getah bening
Kanker payudara selalu ditandai dengan pembengkakan kelenjar getah bening di daerah ketiak. Periksakan segera untuk mengantisipasi kemungkinan tersebut, meski kadang-kadang infeksi juga bisa menyebabkan bagian ini membengkak.
KEPUNAHAN BURUNG LANGKA (DODO)
RADAR JAMBI:TONI.S
Masih Ingat burung yg udah punah ini gan?
Tidak jelas darimana kata dodo berasal. Mungkin berhubungan dengan dodaars, bahasa Belanda untuk sejenis bebek. Ada hubungan antara keduanya karena kemiripan bulu di kakinya atau karena kedua binatang ini kaku. Bagaimanapun, orang Belanda juga diketahui menyebut unggas dari Mauritius ini dengan walghvogel (unggas yang membuat mual) karena rasanya. Nama terakhir ini digunakan pertama kali dalam jurnal dari laksamana Wybrand van Warwijck yang mengunjungi dan memberi nama Mauritius tahun 1598. Dodo atau Dodaerse kembali tercatat dalam jurnal kapten Willem van West-Zanen empat tahun kemudian,[1] namun tidak jelas apakah dia yang pertama kali menggunakan nama tersebut, karena sebelum orang Belanda, orang Portugis sudah mengunjungi pulau itu tahun 1507, tetapi tidak menetap.
Menurut Kamus Encarta dan Kamus Etimologi Chambers, "dodo" berasal dari bahasa Portugis doudo (sekarang doido) berarti "bodoh" atau "gila".Namun, istilah Portugis untuk burung itu sekarang, dodô, berasal dari bahasa Inggris. Kata doudo atau doido di bahasa Portugis sendiri kemungkinan berasal dari bahasa Inggris lama ("dolt"). Keraguan bahwa asal kata itu dari Portugis juga karena, dalam bahasa Portugis, nama yang dibentuk dari pengulangan dua syllables terdengar kekanak-kanakan.
Kemungkinan lain adalah bahwa dodo merupakan onomatope dari bunyi burung itu sendiri, bunyi yang mirip burung merpati 'doo-doo'.
Gambar dodo oleh Jan Savery tahun 1651 berdasar pada lukisan Roelant Savery tahun 1626, dibuat dari spesimen yang diisi - perhatikan bahwa ia mempunyai dua kaki kiri dan burung itu tampak kegemukan di tempat penangkapannya.
Makanan
Pohon tambalacoque, juga dikenal sebagai "pohon dodo", dihipotesiskan Stanley Temple telah dimakan oleh Dodo, dan hanya melalui pencernaan dodo benih buah-buahan ini bisa tumbuh; ia menegaskan bahwa tambalacocque sekarang hampir punah karena ketiadaan dodo. Ia memaksa agar tujuh belas buah-buahan ini dimakan kalkun liar dan tiga di antaranya bisa berkecambah. Dalam penelitiannya, Temple tidak berupaya menumbuhkan benih dari buah-buahan lainnya sebagai kontrol yang tidak diberikan pada kalkun sehingga dampak pemberian buah-buahan kepada kalkun jadi tidak jelas. Temple juga tidak memperhatikan laporan penelitian tentang pengecambahan benih tambalacoque oleh A. W. Hill tahun 1941 dan H. C. King tahun 1946, yang menemukan bahwa benih itu bisa tumbuh, walau sangat jarang, tanpa dimakankan pada unggas.
Kepunahan
Landscape with birds - dodo dilukis oleh Roelant Savery tahun 1628.
Dodo adalah burung yang tidak takut pada manusia, dan ditambah ketidakmampuannya untuk terbang, membuatnya menjadi mangsa yang mudah ditangkap. Orang yang mendarat di Mauritius memakan burung ini. Namun, banyak jurnal melaporkan rasa dodo tidak enak dan dagingnya yang keras, sementara spesies lokal lainnya seperti Rail Merah enak rasanya. Umumnya dipercaya bahwa pelaut Melayu menghargai burung ini dan membunuhnya hanya untuk menggunakannya sebagai hiasan kepala dalam upacara keagamaan. Manusia pertama yang mendatangi Mauritius membawa binatang baru, seperti anjing, babi, kucing, tikus dan kera pemakan kepiting yang menghancurkan sarang dodo, sementara manusia menghancurkan hutan tempat dodo tinggal. Kini, dampak dari binatang-binatang itu — terutama babi dan kera — pada kepunahan dodo dianggap lebih berpengaruh dibanding pengaruh dari perburuan. Ekspedisi tahun 2005 menemukan banyak binatang yang mati akibat banjir. Kematian masal demikian semakin menyulitkan bagi spesies yang sudah terancam punah.
Walaupun banyak laporan tentang pembunuhan masal dodo untuk bekal makanan dalam kapal, penemuan arkeologis sampai sekarang kurang mendapatkan bukti dari adanya manusia yang memangsa burung ini. Tulang belulang dari setidaknya dua dodo ditemukan dalam gua di Baie du Cap yang digunakan sebagai tempat berlindung buronan budak dan narapidana dalam abad ke-17, tapi karena tempat itu terisolasi di ketinggian, daerah itu sukar dicapai oleh dodo.
Kontroversi Kepunahan Burung Dodo
Ada kontroversi seputar waktu kepunahan dodo. Robert dan Solow menyatakan bahwa "kepunahan Dodo adalah saat terlihat terakhir tahun 1662, seperti dilaporkan oleh pelaut Volkert Evertsz" (Evertszoon), tetapi banyak sumber lainnya menduga hal itu terjadi pada tahun 1681. Robert dan Solow menunjukkan bahwa karena dodo terlihat terakhir sebelum 1662 adalah di tahun 1638, dodo kemungkinan sudah sangat jarang di tahun 1660an. Analisis statistik tentang catatan perburuan Issac Johannes Lamotius memberikan perkiraan baru tahun 1693, dengan tingkat kepercayaan 95% dari 1688 sampai 1715. Mempertimbangkan bukti-bukti lain seperti laporan pelancong dan tidak adanya laporan yang baik setelah 1689,sepertinya Dodo punah sebelum tahun 1700; sehingga, Dodo terakhir mati hanya satu abad lebih sedikit setelah penemuan spesies itu tahun 1581.
Semula hanya sedikit yang memperhatikan burung yang punah ini. Pada awal abad ke-19, burung ini dianggap sebagai makhluk yang aneh dan banyak yang menganggapnya hanya mitos. Dengan penemuan serangkaian tulang dodo di Mare aux Songes dan laporan yang dibuat oleh George Clark mulai tahun 1865, minat terhadap burung ini mulai bertambah. Dalam tahun yang sama dengan dimulainya publikasi laporan Clarke, burung yang baru punah ini dijadikan salah satu karakter dalam ceritera Alice's Adventures in Wonderland hasil karya Lewis Carroll.Dengan populernya buku tersebut, dodo jadi banyak diketahui dan mudah dikenali sebagai ikon dari kepunahan.
Klasifikasi Burung Dodo
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Order: Columbiformes
Family: Columbidae
Subfamily: †Raphinae
Genus: †Raphus
Species: †R. cucullatus
Lukisan kehidupan burung Dodo yg dibayangkan oleh Roelant Savery tahun 1628.
Gambaran Rupa Burung Dodo
Replika Kerangka Burung Dodo
Burung Dodo
Ayo bagikan artikel mistery ini !!
0 komentar
Masih Ingat burung yg udah punah ini gan?
Tidak jelas darimana kata dodo berasal. Mungkin berhubungan dengan dodaars, bahasa Belanda untuk sejenis bebek. Ada hubungan antara keduanya karena kemiripan bulu di kakinya atau karena kedua binatang ini kaku. Bagaimanapun, orang Belanda juga diketahui menyebut unggas dari Mauritius ini dengan walghvogel (unggas yang membuat mual) karena rasanya. Nama terakhir ini digunakan pertama kali dalam jurnal dari laksamana Wybrand van Warwijck yang mengunjungi dan memberi nama Mauritius tahun 1598. Dodo atau Dodaerse kembali tercatat dalam jurnal kapten Willem van West-Zanen empat tahun kemudian,[1] namun tidak jelas apakah dia yang pertama kali menggunakan nama tersebut, karena sebelum orang Belanda, orang Portugis sudah mengunjungi pulau itu tahun 1507, tetapi tidak menetap.
Menurut Kamus Encarta dan Kamus Etimologi Chambers, "dodo" berasal dari bahasa Portugis doudo (sekarang doido) berarti "bodoh" atau "gila".Namun, istilah Portugis untuk burung itu sekarang, dodô, berasal dari bahasa Inggris. Kata doudo atau doido di bahasa Portugis sendiri kemungkinan berasal dari bahasa Inggris lama ("dolt"). Keraguan bahwa asal kata itu dari Portugis juga karena, dalam bahasa Portugis, nama yang dibentuk dari pengulangan dua syllables terdengar kekanak-kanakan.
Kemungkinan lain adalah bahwa dodo merupakan onomatope dari bunyi burung itu sendiri, bunyi yang mirip burung merpati 'doo-doo'.
Gambar dodo oleh Jan Savery tahun 1651 berdasar pada lukisan Roelant Savery tahun 1626, dibuat dari spesimen yang diisi - perhatikan bahwa ia mempunyai dua kaki kiri dan burung itu tampak kegemukan di tempat penangkapannya.
Makanan
Pohon tambalacoque, juga dikenal sebagai "pohon dodo", dihipotesiskan Stanley Temple telah dimakan oleh Dodo, dan hanya melalui pencernaan dodo benih buah-buahan ini bisa tumbuh; ia menegaskan bahwa tambalacocque sekarang hampir punah karena ketiadaan dodo. Ia memaksa agar tujuh belas buah-buahan ini dimakan kalkun liar dan tiga di antaranya bisa berkecambah. Dalam penelitiannya, Temple tidak berupaya menumbuhkan benih dari buah-buahan lainnya sebagai kontrol yang tidak diberikan pada kalkun sehingga dampak pemberian buah-buahan kepada kalkun jadi tidak jelas. Temple juga tidak memperhatikan laporan penelitian tentang pengecambahan benih tambalacoque oleh A. W. Hill tahun 1941 dan H. C. King tahun 1946, yang menemukan bahwa benih itu bisa tumbuh, walau sangat jarang, tanpa dimakankan pada unggas.
Kepunahan
Landscape with birds - dodo dilukis oleh Roelant Savery tahun 1628.
Dodo adalah burung yang tidak takut pada manusia, dan ditambah ketidakmampuannya untuk terbang, membuatnya menjadi mangsa yang mudah ditangkap. Orang yang mendarat di Mauritius memakan burung ini. Namun, banyak jurnal melaporkan rasa dodo tidak enak dan dagingnya yang keras, sementara spesies lokal lainnya seperti Rail Merah enak rasanya. Umumnya dipercaya bahwa pelaut Melayu menghargai burung ini dan membunuhnya hanya untuk menggunakannya sebagai hiasan kepala dalam upacara keagamaan. Manusia pertama yang mendatangi Mauritius membawa binatang baru, seperti anjing, babi, kucing, tikus dan kera pemakan kepiting yang menghancurkan sarang dodo, sementara manusia menghancurkan hutan tempat dodo tinggal. Kini, dampak dari binatang-binatang itu — terutama babi dan kera — pada kepunahan dodo dianggap lebih berpengaruh dibanding pengaruh dari perburuan. Ekspedisi tahun 2005 menemukan banyak binatang yang mati akibat banjir. Kematian masal demikian semakin menyulitkan bagi spesies yang sudah terancam punah.
Walaupun banyak laporan tentang pembunuhan masal dodo untuk bekal makanan dalam kapal, penemuan arkeologis sampai sekarang kurang mendapatkan bukti dari adanya manusia yang memangsa burung ini. Tulang belulang dari setidaknya dua dodo ditemukan dalam gua di Baie du Cap yang digunakan sebagai tempat berlindung buronan budak dan narapidana dalam abad ke-17, tapi karena tempat itu terisolasi di ketinggian, daerah itu sukar dicapai oleh dodo.
Kontroversi Kepunahan Burung Dodo
Ada kontroversi seputar waktu kepunahan dodo. Robert dan Solow menyatakan bahwa "kepunahan Dodo adalah saat terlihat terakhir tahun 1662, seperti dilaporkan oleh pelaut Volkert Evertsz" (Evertszoon), tetapi banyak sumber lainnya menduga hal itu terjadi pada tahun 1681. Robert dan Solow menunjukkan bahwa karena dodo terlihat terakhir sebelum 1662 adalah di tahun 1638, dodo kemungkinan sudah sangat jarang di tahun 1660an. Analisis statistik tentang catatan perburuan Issac Johannes Lamotius memberikan perkiraan baru tahun 1693, dengan tingkat kepercayaan 95% dari 1688 sampai 1715. Mempertimbangkan bukti-bukti lain seperti laporan pelancong dan tidak adanya laporan yang baik setelah 1689,sepertinya Dodo punah sebelum tahun 1700; sehingga, Dodo terakhir mati hanya satu abad lebih sedikit setelah penemuan spesies itu tahun 1581.
Semula hanya sedikit yang memperhatikan burung yang punah ini. Pada awal abad ke-19, burung ini dianggap sebagai makhluk yang aneh dan banyak yang menganggapnya hanya mitos. Dengan penemuan serangkaian tulang dodo di Mare aux Songes dan laporan yang dibuat oleh George Clark mulai tahun 1865, minat terhadap burung ini mulai bertambah. Dalam tahun yang sama dengan dimulainya publikasi laporan Clarke, burung yang baru punah ini dijadikan salah satu karakter dalam ceritera Alice's Adventures in Wonderland hasil karya Lewis Carroll.Dengan populernya buku tersebut, dodo jadi banyak diketahui dan mudah dikenali sebagai ikon dari kepunahan.
Klasifikasi Burung Dodo
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Order: Columbiformes
Family: Columbidae
Subfamily: †Raphinae
Genus: †Raphus
Species: †R. cucullatus
Lukisan kehidupan burung Dodo yg dibayangkan oleh Roelant Savery tahun 1628.
Gambaran Rupa Burung Dodo
Replika Kerangka Burung Dodo
Burung Dodo
Ayo bagikan artikel mistery ini !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar