News publik :
Bayi Ohio Lahir 8-9-10-11.12 Jumat, 13 Agustus 2010 | 12:43 WIB
Inilah bayi yang kelahirannya tak mungkin bisa dilupakan. Betapa tidak, si bayi yang bernama Ella Rose lahir pada 8-9-10 (9 Agustus 2010) pukul 11.12 malam waktu setempat di Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat (AS).
Sang ibu bernama Terri Riehle sangat gembira. "Saya bilang wow, ini sangat mudah. Saya tidak akan bingung mengenai ulang tahun anak-anak saya. 8/9/10. Ini sangat mudah diingat," katanya. Namun, dokternya memiliki suatu keinginan juga.
"Saya bercanda dan mengatakan bagaimana kalau jam 11.12 (pagi)," demikian ujar sang dokter, Peggi Heis. Sayang pada jam tersebut sang bayi tak juga nongol.
"Semua orang bercanda dan membuat taruhan kapan si bayi akan lahir," kata sang dokter lagi. Sebelum pukul 11 malam, Terri sudah mulai merasakan kontraksi di perutnya.
"Saya melihat ke jam dan sudah setengah sebelas dan saya bertanya kepada ibu sang bayi jika ia mau menunggu," kata Heis. Menit demi menit, bayi tak mau juga keluar dan Terri mulai merasa lemas.
"Saya melihat ke ibu mertua saat bayi lahir dan menunjuk ke arah jarum jam sambil mengatakan, lihat, itu pukul 11.12," kata Scott Riehle, sang bapak, mengenang. Bayi keluar tepat pukul 11.12. "Ia mengatur waktunya sendiri dan ia membuatnya tak ingin dilupakan," kata Terri, sang bunda.
Diposkan oleh JAMBI EKSPRES di 02.13 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz
Bakrieland Kini Miliki Bank Tanah Terluas Sabtu, 14 Agustus 2010 | 09:11 WIB
PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) akhirnya merealisasikan akuisisi beberapa lahan baru dengan menggunakan dana segar dari gelaran penerbitan saham baru alias rights issue.
Presiden Direktur ELTY Hiramsyah Thaib menjelaskan, pada akhir Juli 2010 lalu, Bakrieland telah merampungkan akuisisi lahan di Bukit Jonggol Asri (BJA) seluas 10.500 hektare. Artinya, kini Bakrieland menjadi pemegang saham mayoritas BJA sebesar 51 persen, dan menguasai 20 persen saham Bukit Sentul.
Saat ini total lahan yang dimiliki ELTY mencapai 15.000 ha. ''Kami bisa dikatakan sebagai pengembang yang memiliki landbank terbesar di Jakarta,'' ujar Hiramsyah, Jumat (13/8).
Hiramsyah melanjutkan, Bakrieland menganggarkan sekitar Rp 450 miliar-Rp 500 miliar untuk pembangunan infrastruktur BJA. Dengan rincian, biaya pembangunan infrastruktur awal sebesar Rp 300 miliar. Sementara sisanya yakni Rp 150 miliar-Rp 200 miliar untuk pembangunan jalan yang menghubungkan antara BJA dengan Bukit Sentul.
Bakrieland sendiri menganggarkan sekitar Rp 5 triliun untuk akuisisi lahan dan biaya pengembangan BJA. ''Tapi itu bertahap. Untuk infrastruktur awal, kami hanya butuh Rp 300 miliar,'' ujar Hiramsyah.
Adapun untuk pembangunan jalan, lanjut Hiramsyah, akan dimulai usai Lebaran nanti. Diperkirakan pembangunan jalan sepanjang 10 km ini akan memakan waktu hingga 9 bulan.
Bila pembangunan awal BJA berjalan sukses, ELTY berharap bisa meraup penjualan mencapai Rp 1,5 triliun dalam tiga tahun ke depan.
Saat ini total lahan yang dimiliki ELTY mencapai 15.000 ha. 'Kami bisa dikatakan sebagai pengembang yang memiliki landbank terbesar di Jakarta.
Diposkan oleh JAMBI EKSPRES di 02.09 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz
TERUNGKAP MENGAPA MONYET KEBAL AIDS OBAT AIDS SUDAH DEKAT
Beberapa spesies monyet asal Afrika seperti sooty mangebey (Cercocebus atys) diketahui memiliki mekanisme pertahanan alami yang mencegah mereka terinfeksi AIDS. Primata ini dilaporkan dapat terinfeksi virus simian immunodeficiency virus (SIV) tanpa berkembang menjadi AIDS meski jumlah virusnya sangat banyak.
Fenomena yang biasa dikenal sebagai natural host tersebut saat ini tengah diteliti para ilmuwan untuk mempelajari pengembangan obat-obatan HIV/AIDS untuk manusia.
Para ilmuwan menemukan, pada tubuh monyet-monyet tersebut terjadi regenerasi sel T, tipe sel darah putih yang membuat sistem imun mampu melawan infeksi kuman atau virus.
Secara khusus diketahui monyet sooty mangabey yang terinfeksi oleh SIV atau virus kerabat HIV pada satwa primata mampu menjaga level CD4 dan sel-T melalui regenerasi yang pesat dari CD4 dan sel T yang polos atau belum terekspos racun dan senyawa lain yang merangsang produksi antibodi.
Hasil riset tersebut bisa menjelaskan mengapa SIV dan HIV bisa menyebabkan AIDS pada primata lainnya, termasuk pada manusia. Dalam penelitian ini, para ilmuwan dari Yerkes National Primate Research Center, Atlanta, membandingkan sooty mangabey dengan monyet rhesus yang terinfeksi SIV.
"Walaupun kedua spesies itu menunjukkan pertambahan sel CDH4 dan sel T, namun pada monyet rhesus tampak regenerasi CD4 sel T naif yang lebih lambat," kata Mirko Paiardini, salah seorang peneliti.
Diposkan oleh JAMBI EKSPRES di 02.06 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz
PRAKTEK MAFIA PAJAK RUGIKAN PEREKONOMIAN INDONESIA
Untuk mencegah praktik mafia pajak dan sekaligus memperkuat sistem kontrol di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Menteri Keuangan Agus Martowardojo meminta Inspektorat Jenderal Kemenkeu Hekinus Manao mengirim 18 auditor.
Ke-18 auditor senior dan semisenior itu akan ditempatkan di Direktorat Kepatuhan Internal dan Transformasi Sumber Daya Manusia (KISDA), Ditjen Pajak Kemenkeu dalam waktu segera. "Betul, itu atas perintah saya. Mereka akan memperkuat internal kontrol di Ditjen Pajak," tandas Agus.
Menurut Agus, yang ditemui seusai menghadiri rapat dadakan di Kantor Presiden, Kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/8/2010) siang tadi, ke-18 auditor itu akan menjadi karyawan tambahan Ditjen Pajak.
Secara terpisah, Hekinus Manao yang dihubungi Kompas membenarkan, pihaknya telah mendata 18 orang auditor di Irjen Kemenkeu untuk ditempatkan di Direktorat KISDA Ditjen Pajak Kemenkeu. "Awalnya 15 orang yang akan ditugaskan, akan tetapi kita tambah tiga auditor yang senior lagi untuk memperkuat di KISDA," tambahnya.
Hekinus menyatakan, ke-18 auditor tersebut sudah memenuhi sejumlah persyaratan agar bisa memenuhi harapan Menkeu. "Selain harus memiliki jejak rekam bersih, memiliki pengetahuan soal pajak, dan memiliki integritas serta tahan uji untuk memperbaiki dan meningkatkan internal kontrol di Ditjen Pajak," jelas Hekinus.
Hekinus menambahkan, mereka diharapkan bisa mencegah terjadinya penyimpangan, selain memperkuat sistem pengendalian internal Ditjen Pajak. "Jangan sampai mereka larut juga dengan lingkungan yang ada," katanya.
Dikatakan, setelah semua persiapan administrasi diselesaikan, ke-18 auditor tersebut akan segera bertugas di Ditjen Pajak.
Diposkan oleh JAMBI EKSPRES di 02.04 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz
Serukan Perlawanan Terhadap Rezim Neolib Jumat, 13 Agustus 2010 | 15:34 WIB
Koordinator Group Diskusi 77-78 M Hatta Taliwang, pada acara Renungan Kemerdekaan ke-65 RI di Jakarta, Kamis (12/8/2010), menyerukan perlawanan terhadap pemerintahan saat ini yang dinilainya beraliran ekonomi neoliberalisme.
Hatta pun memaparkan beberapa data yang mendukung pendapatnya bahwa pemerintah saat ini beraliran neoliberalisme. "Penjualan putus gas Donggi Senoro ke Mitsubishi, misalnya, menghilangkan potensi perolehan negara sebesar 500 juta dollar AS per tahun atau setara dengan Rp 4,5 triliun. Padahal, Pertamina jauh lebih pengalaman dalam membangun dan menjual liquid natural gas. Kenapa aset negara strategis ini dilepas begitu saja?" katanya.
Hatta mengatakan, Malaysia dulu pernah belajar dari Indonesia soal pengelolaan gas alam. "Petronas awalnya banyak belajar dari Pertamina. Tapi kini, menurut Dr Kurtubi dan Marwan Batubara, aset Petronas lima kali lebih besar dari Pertamina. Apakah ini karena kehebatan orang Malaysia atau karena Pertamina secara perlahan digerogoti dari dalam oleh mafia migas atau konspirasi kapitalis?" tanyanya.
Hatta juga menyoroti ekonomi Indonesia yang hanya dikendalikan sekitar 400 keluarga kaya di Indonesia. Mereka dikatakan bercokol sejak era Orde Baru. Para keluarga konglomerat ini dikatakan mendapat monopoli kredit murah, perlindungan tarif, kuota, dan lainnya.
"Ini karena mereka memberi upeti kepada penguasa. Sementara usaha kecil yang puluhan juta dianiaya, digusur, dan dipinggirkan," katanya.
Hatta juga menyeroti merebaknya jumlah hipermarket di Indonesia. Menurutnya, saat ini terdapat 63 hipermarket yang tersebar di 22 kota di Indonesia. Sementara itu, nasib jutaan warung-warung kelontong kian terhimpit. "Pasar tradisional yang dikelola PD Pasar Jaya tinggal 150-an dan dalam keadaan babak belur. Penghuni pasar tradisional yang mayoritas pribumi memelas dan menjerit ketika pendapatannya terus melorot. Siapa peduli mereka?" katanya.
Diposkan oleh JAMBI EKSPRES di 02.03 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz
Rp 2 Triliun Atasi Krisis Pangan
Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp 2 triliun untuk mengatasi kemungkinan dampak krisis pangan dunia terhadap Indonesia.
"Dana kontingensi disediakan, semua langkah disiapkan untuk antisipasi," kata Hatta Rajasa di Kantor Menko Perekonomian Jakarta, Jumat (13/8/2010).
Hatta menyebutkan, dana kontingensi dalam APBN 2010 itu terdiri atas dana cadangan beras sebesar Rp 1 triliun dan dana stabilisasi harga Rp 1 triliun.
Hatta menyebutkan, saat ini terjadi kecenderungan harga pangan dunia mengalami kenaikan karena penurunan produksi pangan dunia akibat perubahan iklim.
Ia mencontohkan, Rusia dilanda gelombang panas sehingga produksi gandum turun hingga 20 persen yang menyebabkan negara itu langsung menghentikan ekspor gandum. Langkah tersebut diikuti oleh negara lain sehingga komoditas lain ikut mengalami kenaikan harga. "Kita mewaspadai kemungkinan dampak kenaikan harga pangan dunia ke dalam negeri," katanya.
Menurut dia, Indonesia belajar dari pengalaman 2008 di mana saat itu terjadi krisis pangan dunia, tetapi Indonesia justru mengalami surplus.
Hatta menyebutkan, paling tidak empat langkah dilakukan pemerintah untuk mengatasi dampak krisis pangan dunia, yaitu menjaga produktivitas pangan tetap tumbuh, membiasakan adaptasi dengan iklim yang berubah, dan tetap menjaga stabilitas harga pangan, seperti melalui operasi pasar, pasar murah, dan percepatan penyaluran raskin.
Pemerintah juga memberikan perlindungan kepada petani dengan penyaluran pupuk, penyediaan lahan, dan subsidi benih.
Hatta juga menyatakan bahwa pasokan beras saat ini dalam posisi cukup sehingga tidak perlu dikhawatirkan. "Suplai beras cukup, mencapai 4,7 juta ton," kata Hatta.
Diposkan oleh JAMBI EKSPRES di 02.02 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz
Mata Uang Rupiah Rata-rata Lebih Kuat dari Perkiraan BI
Bank Indonesia memperkirakan nilai tukar rupiah rata-rata jauh lebih kuat ketimbang prediksinya. Gubernur Bank Indonesia terpilih, Darmin Nasution, menduga nilai tukar rupiah rata-rata sampai dengan akhir tahun 2010 berada di level Rp 9.100 per dollar Amerika Serikat.
Darmin menjelaskan, nilai tukar rupiah rata-rata sejak Januari sampai saat ini sudah mencapai Rp 9.130 per dollar Amerika Serikat. "Kalau target yang kami buat tadinya sekitar Rp 9.150, tapi kelihatannya akan lebih kuatlah," ujar Darmin seusai menerima Bintang Mahaputera Utama di Istana Merdeka, Jumat (13/8/2010).
Menurutnya, salah satu pendorong penguatan rupiah adalah angka pertumbuhan dunia. Katanya, kalau data ekonomi dunia dianggap mengkhawatirkan maka pasti rupiah ikut melemah. Sementara kalau normal-normal saja semua maka rupiah menguat. "Semua mata uang di dunia ini sedang rentan," kata mantan Direktur Jenderal Pajak itu.
Darmin mengatakan, selama satu kuartal terakhir penguatan mata uang Indonesia bukanlah yang terbesar. "Kita itu mungkin yang ketiga," imbuhnya.
Yang jelas, Darmin meminta jangan terpengaruh dengan perubahan nilai tukar harian. Sebab, yang perlu dilihat adalah rata-rata nilai tukar rupiah sepanjang tahun
Diposkan oleh JAMBI EKSPRES
Tidak ada komentar:
Posting Komentar