Sabtu, 18 September 2010

Wartawan "Sripo" Diduga Dibunuh Kenalan

News publik :
Istimewa/Sripo
Almarhun Arseo Pajaria, wartawan Sripo


Wartawan Sriwijaya Post Arsep Pajario (40) ditemukan meninggal di kamar rumahnya, di Jalan S Suparman, Kompleks Citra Dago Blok D No 9 Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami, Palembang, Jumat (17/9/2010) sekitar pukul 14.00. Diduga dia dibunuh kenalannya, Rabu (15/9/2010) lalu.

Jenazah Arsep ditemukan pertama kali oleh keponakannya, Mahar Diko, SH, dengan posisi terlentang, mengenakan baju kaus putih bermotif, dan celana jins biru. Tubuhnya membengkak. Di dekatnya ada racun nyamuk semprot. Menurut dugaan awal bunuh diri, tetapi setelah diperiksa polisi, laptop, ponsel, dan dompetnya ikut raib. Pintu, jendela, dan atap tidak rusak, sedangkan kunci rumah raib.

Ada noda darah di bagian kepala mengalir ke lantai. Kuat diduga Arsep dibunuh. Petugas forensik menyebutkan, korban paling tidak meninggal tiga hari lalu (Rabu, 15/9/2010), tetapi masih menunggu hasil otopsi. Anehnya, pada Kamis (16/9/2010) siang kemarin melalui ponselnya masih membalas pesan singkat yang dikirimkan Nila, wartawan Antara di Palembang.

Nila menanyakan posisi Arsep, kemudian dibalas, "Saya mudik". Sebelumnya Saftarina mengontak ponsel itu tak dijawab. Arsep cuti kerja pada Rabu (8/9/2010) sebelum Lebaran untuk mudik ke dusunnya di Lubay, dan kembali ke Palembang, Senin (13/9/2010).

Keluarganya di dusun merasa curiga setelah tiga hari dihubungi dan tidak ada jawaban, keluarga berinisiatif untuk ke rumah korban siang tadi dan menemukan Arsep sudah berpulang.

Mahar mengatakan, sampai di rumah korban, kondisi rumah sepi dan terkunci. "Saya bertanya kepada tetangga sebelah rumah, tetapi tetangga tidak tahu pasti apakah Arsep ada di rumah," kata Mahar.

Setelah bertanya kepada beberapa tetangga dan jawaban yang didapat tetap sama, Mahar berinisiatif untuk mendobrak pintu belakang. Saat pintu belakang berhasil didobrak, tercium bau menyengat dari dalam rumah.

Mahar segera mencari sumbernya, ternyata dari kamar yang terkunci. Setelah didobrak, betapa terkejut dia menemukan korban yang telah meninggal.

Dia menghubungi sekretariat Sriwijaya Post dan mengabarkan kejadian tersebut. Kemudian, Redaktur Pelaksana Hj Weni L Ramdiastuti serta Redaktur Ray Happyeni dan Slamet datang menuju ke rumah korban. Jenazah Arsep dibawa ke RSMH untuk diotopsi.

Menurut Kapolsek Sukarami AKP Sugeng Haryadi, pihaknya melakukan olah TKP bekerja sama dengan tim olah TKP Polresta Palembang untuk mengetahui penyebab pasti tewasnya korban. "Kita belum tahu pasti penyebabnya, kita akan lakukan penyelidikan lebih lanjut," kata Sugeng.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar